• Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id.
  • Mari belajar Drama Lewat Blog
  • Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id.

PESAN DARI KARTU XLKU

Rabu, 13 Juli 2011 Labels:
PESAN DARI KARTU XLKU

Hari-hari beku membentang di depan mataku, rel kereta melolor memanjang  di stasiun terakhir. Menjadi isyarat pada hitungan waktu yang selalu menunggu sunyi sendiri tanpa tepi. Ada segurat hati yang kau tinggal di sisi serambi dadaku lewat detak-detak nafasku yang mengganjal pada disetiap helaan nafas. Bahkan disetiap alunan nada-nada di hpku yang bersenandung, selalu memicu jantungku untuk mengejar alur nadiku yang terus menggusik dan menggusur hingga menerjang mengurai satu persatu syaraf-syaraf di otakku akan harapan yang selalu menggoda ujung-ujung telingaku.
Dengan penuh perjuangan hati, saat itu berhasil menumbangkan rasa keraguan yang selama ini menghimpit di sisi hatiku yang terpendam dalam. Malam itu aku mampu mengatakan aku sangat mencintaimu dan selalu ingin bersamamu. Aku masih ingat jawaban yang telah kau ucapkan untukku.
“ Ya... aku menerima cintamu merpatiku, untuk selamanya”.
Malam itu air mata haru menetes di pipiku, aku sembunyikan lewat desah angin malam dan dalam gelapnya malam. Aku sangat bahagia sekali, sekian lama... lama sekali baru sanggup kata itu keluar dari mulutku. Selama ini hanya terpendam dalam hati dalam keraguan panjang dan kelam yang terbungkus rapi dalam sampul putih. Akhirnya kutemukan juga jawaban pasti yang dulu sempat lapuk oleh waktu dan jarak.
Aku masih ingat waktu itu tengah malam, kunikmati hujan bunga api di tenggah-tengah kota Solo, di lapangan Manahan kembali kunikmati kehanggatan suasana mengawali tahun baru. Pras memegang tanganku erat-erat seakan tak mau lepas sedikitpun dari genggamanku. Wajahnya penuh harap untuk tetap bersamaku dalam setiap jengkal langkah yang terkadang tersendat oleh desakan-desakan para pengunjung di taman kota. Hampir-hampir ku tak dapat membaca warna hatinya yang memancar penuh sinar kecemasan. Berkali-kali Pras menatap matakuku lama, kemudian menatapku lagi dan menatapku lagi. Aku hanya bisa menghela nafas panjang dan berdoa semoga semua ini tidak akan pernah berakhir di awal tahun ini.                  
Malam ini aku hanya mampu menatap beku hp kecilku yang sama sekali tak pernah ada tanda-tanda kehidupan apapun yang memberikan sinyal kerinduan yang terbalas. Tiap kali terbangun dari tidur, ku sentuh layar hpku tiada juga muncul pesan darimu hingga aku tertidur kembali tanpa ada satupun pesan yang masuk. Setahun yang lalu, masih selalu muncul suaramu dan pesan-pesanmu mengajakku melaksanakan sholat malam, mengajakku melaksanakan sahur, mengajakku untuk sholat shubuh, bahkan menginggatkanku untuk selalu mengawali hari dengan senyum. Semakin hari semakin kurasakan ketergantungan azaku padamu, pada harapan yang tergambar jelas, yang selalu ada nyata di mata hati ini. Pada lembut sinar matamu dan lembut suara hatimu yang selalu menjadi penyejuk dan penenang dalam tiap gelisahku.
Sepulang dari kampus aku merasakan lelah yang teramat sangat, hingga aku tertidur disandaran kursi yang sudah mulai digerogoti usia, lusuh, dekil, dan sobek di sana-sini. Ketika kuterbangun kupandangi hp kecilku di atas meja hampir satu jam lamanya menunggu barangkali akan terdengar nada-nada pesan masuk atau telp dari Pras, ternyata tiada juga dering yang kudengar. Belum sempat ku beranjak dari kamarku menuju kamar kecil, terdengar nada hpku memangil-mangil dengan nyaring. Aku segera membatalkan keingginanku ke kamar kecil, dan menghampiri hp kecilku.  Aku pegang erat sambil berdoa semoga memang benar-benar Pras yang menyapaku, mudah-mudahan Pras tengah merasakan apa yang aku rasakan, sebuah gelombang halus gelombang kerinduan yeng selalu menekan-nekan pelan di ulu hatiku. Setelah berdoa aku buka pelan-pelan pesan yang masuk. Aku sangat kecewa, hanya mendapatkan pesan dari XL menginggatkan untuk segera mengisi pulsa karena waktu pemakaian sudah hampir habis. Pulsa aku isi tiga bulan yang lalu, satu bulan ini belum terpakai sama sekali. Aku pikir pesan dari Pras, ternyata harapanku kembali mengantung di ujung awan-awan putihmu yang tak berdinding ini.
Bulan Januari sudah berlalu jauh-jauh hari dan kini sudah memasuki bulan Januari  lagi di tahun yang berbeda. Di bulan Januari di tahun ini aku masih selalu menunggu pesan-pesan di hpku dari Pras. Tapi lagi-lagi yang aku dapatkan hanyalah pesan-pesan panjang yang membosankan dari XL. Kalau kuhadapi dengan hati pasti sudah aku banting hpku tiap kali ku buka pesan-pesan panjang itu, yang ternyata pesan dari XL bukan pesan dari Pras. Aku hanya ingat ucapanmu terakhir yang menyapa hangat di hari ulang tahunku, setelah itu kau lenyap tenggelam dalam gelap malam yang sangat membosankan.
 “Merpatiku... selamat ulang tahun, semoga hari-harimu selalu menyenangkan. aku minta maaf... Selama ini aku tidak pernah bisa ada ketika kau membutuhkan yang terbaik dariku untukmu”, kalimat itu selalu kubaca berkali-kali. Tiap hari ku buka tiga kali, saat bangun tidur, mau tidur, dan tengah malam sebelum melaksanakan sholat tahajud. Kalau dihitung selama setahun ini sudah ku buka khusus untuk menanti Pras sudah sebanyak satu juta delapan pulih kali.
Aku tak bisa berkata apa-apa, hanya air mata kepedihan yang terus menetes tiada henti. Kerinduan yang semakin lama semakin melembam sendiri oleh hentakan-hentakan jiwa yang kembali kerontang karena sentuhan teriknya yang tak pernah berhenti menerpa belahan hati yang tertinggal di sisi jalan yang teranggas dan kering. Di Awal bulan Januari ini, jiwa yang kelam  mulai merasakan munculnya sebuah kelelahan dalam penantian yang tak pernah berujung pangkal. Hp kecilku sengaja kubiarkan membisu di atas meja.  Tiap kali aku berangkat kuliah dan pulang dari kuliah aku pandang sebentar tanpa aku sentuh sedikitpun. Sakit rasanya... ketika bibir ini mulai mampu terucap isi hati yang sejujur-jujurnya mewakili keseluruhan raga dan jiwa dalam perjuangan hati yang teramat sangat dalam, dan ketika Pras mulai mengikat kuat dua hati untuk selama-lamanya seketika itu juga aku mulai merasakan keraguan untuk tetap mengikat atau melepas ikatan yang begitu kuat ini. Kini akupun tidak pernah lagi membuka pesan atau menghitung kembali dengan memaki-maki pesan-pesan XL yang masuk yang selalu memberikan getaran harapan dan kekecewaan kemudian menggubahnya dengan cepat apa yang sebenarnya terjadi. Cinta telah membuatku terbang menuju awan putihmu yang hangat dan menenangkan tapi kau tak mampu membuat seekor merpati tetap terbang dengan segala imajinasinya. Kau hanya mampu membuatku terjatuh,  terluka,  dan  tak berdaya. Sayap-sayap putihku ku kini lusuh, dan penuh luka, kakiku pun penuh darah berjalan menapaki jalan batu yang karas dan tajam. Malam itu ku tulis statusku di Facebook dan Twiterku,
 “ Biarlah anggan ini terus mengejar bayangmu menapaki sendi-sendi kerinduan yang tak akan pernah berujung pangkal”.
  Kemudian ku raih Hp kecilku, kubuka dan kuambil kartu XL di dalamnya, kurobek, ku urai pelen-pelan, dan ku gantikan dengan kartu XL yang baru. Pesan-pesan dari XL tetap muncul tapi tidak pernah lagi ku buka dengan sikap kecewa karena keikhlasan telah merumpun menghijau di jiwaku yang semakin tenang. Sebuah keikhlasanku melepas sosok Pras yang tak pernah lagi memperdulikan meski pernah menyusup hangat di kedua kakiku yang dingin ditiap ujung pagi bersama embun dini hari.
                                               ***************


30 comments:

Unknown mengatakan...

nice........

Unknown mengatakan...

Dari:Aryo dwi wicaksono
kelas; x4
no;8
gaya bahasa nya yaitu personifikasi dan hiperbola
unsur ektrnsik;
A.kebiasaan;menunggu sms setiap waktu
B.KEADAAN;dari perasaaan senang menjadi sedih
c.pola hidup;sedrhana
amanat;
hidup harus iklas
apabila seseorang meninggal kan kita tanpa sebab pasti ada maksudnya
dan semangat

oktavia dhivanda mengatakan...

1) tema :
" kutunggu pesan sms darimu "
2) tokoh :
a)aku :terus menunggu sesuatu yang tidak mungkin datang.
b)pras : membuat cemas orang.
3) alur :
maju
4) amanat :
a) jangan menunggu sesuatu yang tidak akan datang.
b) jangan mengharapkan sesuatu yang tidak akan datang.
c) menunggu sesuatu dengan sabar .
oktavia dhivanda

Rosyad Adrian F mengatakan...

Rosyad Adrian F/ 33/ X4

-Tema : Pengharapan Yang Menghilang
-Alur : Maju dan mundur
-Tokoh dan penokohan :cerpen di atas memakai cara Dramatik
Pras : membuat orang menjadi khawatiran
aku : Tidak sabaran menunggu sesuatu yang diharapkannya

-Amanat : *janganlah gelisah bila smsnya tidak di balas oleh seseorang yang kita inginkan
*harus bersabar
*Harus ikhlas yang sedang dialami oleh diri kita sendiri

septina tri s mengatakan...

1.gaya bahasa : personifikasi dan hiperbola
2.unsur ekstrinsik :
a.keadaan : berharap yang tak pasti (gelisah)
b.kebiasaan : menunggu sms dari seseorang yang tak kunjung datang
c.pola hidup : sederhana
3.amanat : janganlah gelisah dan berharap bila tidak disms oleh seseorang yang kita sayang

M Dimas P mengatakan...

M.Dimas P / 23 / X-4

*Tema : pengharapan pesan sms darimu
*Alur : Maju
*Tokoh dan penokohan : memakai cara dramtik
*Pras : membuat cemas seseorang
*Amanat : jangan sekali-sekali gelisah atau khawatir bila tidak disms oleh seseorang yang kita inginkan
-jangan terlalu berharap
-Menunggu itu harus dengan kesabaran

Ardian Surya D mengatakan...

Kelas :X4
No :04


Tema :Penantian yang sia sia
Alur :Maju
Tokoh dan penokohan :-aku:selalu berharap yang tak pasti akan datang
-pras:membuat orang khawatir
Amanat :-jangan memeikirkan orang yang telah menyakiti kita
_selalu bersabar
-yang lalau biarlah berlalu dan lupakan masa lalu

Arfiana Pristiningrum mengatakan...

Nama : Arfiana P
X-4/6

1.Gaya Bahasanya : Personifikas dan Hiperbola.
2.Unsur Intrinsik :
a. Kebiasaan : Menunggu sms dari seseorang yg di rindukan
b. Keadaan : Gelisah dan Sedih
c. Pola Hidup: Sederhana

Amanat : -jangan mengharapkan sesuatu dengan berlebihan.
-menunggu harus dengan hati yg sabar
-segala sesuatu pasti ada alasanNya.

Angga adhitya P mengatakan...

Angga Adhitya P X-4/3

Tema :Menunggu Pesan Berujung kekecewaan
Alur :Maju
Tokoh dan Penokohan :(a)aku :*Menunggu Seseorang yang tak mungkin datang
*Putus asa
b)Pras: Membuat Khawatir
AMANAT : Menunggu sesuatu dengan Bersabar
*Harus Ikhlas dan Lupakan yang terjadi

Elisa Lingga Dewi mengatakan...

Nama : Elisa Lingga Dewi
Kelas : X.4
Absen : 17

# Tema
Angan-angan hati yang sia-sia
# Tokoh dan Penokohan
Aku : setia, sakit hati walaupun menyerah
Pras : Tidak tau bagaimana perasaan orang
# Alur
Campuran
# Sudut Pandang
Orang pertama pelaku utama/ Aku-an sertaan
# Latar
Latar tempat :stasiun,lapangan Manahan, kursi, kamar
Latar waktu :malam, lewat tengah malam/tepat tahun baru
Latar suasana:sunyi(saat MENUNGGU SUNYI SEPI SENDIRI TANPA TEPI)
bahagia(saat YA...AKU MENERIMA CINTAMU< MERPATIKU)
sakit hati(saat tak kunjung kabar dan SEMAKIN HARI SEMAKIN KU MERASAKAN KETERGANTUNGAN AZAKU KEPADAMU)
lelah (mengganti nomor xl-nya yang lama dengan yang baru agar tidak heran mendapat pesan dari xl)
# Amanat:
-menunggu itu melelahkan,apalagi yang tak kunjung datang
-jangan menghianati orang yang menyayangi kita
-cobalah untuk tidak terlalu berharap pada harapan yang tidak pasti
-jangan terlalu mencintai, sebab orang yang kita cintai dapat menghianati kita

Dita Ayu Setyaningtyas mengatakan...

Nama : Dita Ayu Setynaingtyas
no: 16 kelas : X4
1.Gaya Bahasanya : Personifikas dan Hiperbola.
2.Unsur Intrinsik :
a. Kebiasaan : Menunggu sms dari seseorang yg di rindukan
b. Keadaan : Gelisah dan Sedih
c. Pola Hidup: Sederhana

Amanat : -jangan mengharapkan sesuatu dengan berlebihan.
-menunggu harus dengan hati yg sabar
-segala sesuatu pasti ada alasanNya.

zulfikar zein a mengatakan...

kelas : x-4
no.absen :38


Tema : Penantian yang tidak berarti
Gaya bahasanya personifikasi dan hiperbola
Alurnya :Maju

Tokoh dan penokohan :-aku:selalu berharap yang tak pasti akan datang
-pras:membuat orang khawatir

Amanat ;
- Selalu semangat
- Selalu ceria menjalani hidup
- Yang lalu biarlah berlalu
- selalu ikhlas

Maethika Satya Pratiwi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Maethika Satya Pratiwi mengatakan...

X4 / 24

a) Tema : Penantian harapan palsu.
b) Gaya Bahasa : Hiperbola & Personifikasi.
c) Penokohan :
Aku : Menanti seseorang yang hanya memberi harapan palsu.
Pras : Membuat orang gelisah.
d) Alur : Maju
e) Sudut Pandang : Orang pertama, pelaku utama.
f) Latar tempat : Lapangan manahan & kamar.
Latar suasana : Sunyi & gelisah
Latar waktu : Setiap malam & malam tahun baru
g) Amanat :
*Lebih baik lupakan saja seseorang pemberi harapan palsu.
*Semua kepahitan pasti menghasilkan buah yang manis.
*Jalani lah hidup dengan kebahagiaan, bukan kepedihan.

Dita Ayu Setyaningtyas mengatakan...

Nama : Dita Ayu Setynaingtyas
no: 16 kelas : X4
1.Gaya Bahasanya : Personifikasi dan Hiperbola.
2.Unsur Intrinsik :
a. Tema : Penantian yang palsu
b. Penokohan : > Aku : menanti seorang dari sebuah sms
> pras : membuat orang gelisah dan pemberi harapan palsu
c. Alur : Maju
d. Sudut Pandang : orang pertama pelaku utama
e. Latar : Lapangan manahan & kamar.
*suasana : gelisah
*waktu : malam tahun baru & malam hari

Amanat : -jangan mengharapkan sesuatu dengan berlebihan.
-menunggu harus dengan hati yg sabar
-segala sesuatu pasti ada alasanNya.

Anonim mengatakan...

Ardianto Wisnu A
x4/5


a) Tema : menanti yg tidak ada jawabnya
b) Gaya Bahasa : Hiperbola & Personifikasi.
c) Penokohan :
penulis : menunggu dengan perasaan yg gundah
Pras : Menghilang bagaikan di telan bumi
d) Alur : Maju & mundur
e) Sudut Pandang : Orang pertama, pelaku utama.
f) Latar tempat :di sekitar komplek manahan,kamar,dan kampus
Latar suasana : Sunyi & gelisah
Latar waktu : Setiap malam & malam tahun baru
g) Amanat :
*jangan melihat masa lalu , lihatlah masa depan
*Semua cobaan ini pasti ada sebuah hikmah
*Di dunia ini masih banyak laki-laki yg masih bertanggung jawab

Frisca Destrianing H mengatakan...

Nama: Frisca Destrianing Hadinagoro
No.Abs: 19(ganjil)
Kelas: X.4

Tema: Penantian dan harapan tiada arti
Tokoh dan Penokohan: Aku(tidak bersabar) Dan Pras(membuat gelisah)
Latar:
#tempat: di lapangan Manahan Solo/taman kota,Stasiun kereta api,kampus, dan rumah(kamar)
#waktu: malam hari dan tengah malam
#peristiwa: berharap pesan dari Pras, gelisah, rindu, dan bosan menerima pesan dari XL
Alur: Maju dan mundur
Amanat:
#bersabar jika menunggu yang kita inginkan
#jangan mengharap yang tiada artinya
#lebih baik kita tinggalkan dengan orang memberi kasih sayang palsu

Eviana Kurniawati mengatakan...

Nama : Eviana Kurniawati
Kelas : X-4
No. : 18

*Tema : “Apalah arti menunggu harapan palsu”
*Gaya Bahasa : Majas Hiperbola & Personifikasi.
*Penokohan
Aku : Setia menunggu sms dari Pras, gelisah dan sedih.
Pras : Membuat orang khawatir, tidak memberi kabar.
Alur : Maju
*Sudut Pandang: Orang pertama sebagai pelaku utama.
*Latar
Latar tempat : Stasiun, lapangan manahan, rumah dan kamar.
Latar suasana : gelisah, cemas, khawatir, penuh pengharapan
Latar waktu : Setiap malam, tengah hari & malam tahun baru
*Amanat :
- Sebaiknya lupakan saja orang yang tidak mempunyai kepastian.
- Jangan berlarut-larut pada sebuah pengharapan yang tidak pasti.
- Tutup lembaran lama, buka lembaran baru.
- Jalani hari dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat

Eviana's Blog mengatakan...

Nama : Eviana Kurniawati
Kelas : X-4
No. : 18

*Tema : “Apalah arti menunggu harapan palsu”
*Gaya Bahasa : Majas Hiperbola & Personifikasi.
*Penokohan
Aku : Setia menunggu sms dari Pras, gelisah dan sedih.
Pras : Membuat orang khawatir, tidak memberi kabar.
Alur : Maju dan Mundur (campuran)
*Sudut Pandang: Orang pertama sebagai pelaku utama.
*Latar
Latar tempat : Stasiun, lapangan manahan, rumah dan kamar.
Latar suasana : gelisah, cemas, khawatir, penuh pengharapan
Latar waktu : Setiap malam, tengah hari & malam tahun baru
*Amanat :
- Sebaiknya lupakan saja orang yang tidak mempunyai kepastian.
- Jangan berlarut-larut pada sebuah pengharapan yang tidak pasti.
- Tutup lembaran lama, buka lembaran baru.
- Jalani hari dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat

benitakatri mengatakan...

Benita Katri Cinantya
x4/10

-tema : "penantian sebuah harapan yang sia-sia"

-alur : maju dan mundur

-gaya bahasa : majas hiperbola dan pesonifikasi

-sudut pandang : orang pertama pelaku utama

-penokohan : -aku : gelisah,khawatir,setia menunggu
-pras : membuat orang khawatir dan gelisah

-latar : -tempat : lapangan mahanan,stasiun,rumah dan kamar
-suasana: cemas,sedih dan gelisah
-waktu : malam hari,malam tahun baru dan tengah hari

-amanat : -jangan terlalu berharap pada orang yang diragukan
kepastian nya
-tidak berguna menunggu seseorang yang belum tentu
menunggu kita
-jangan berlarut-larut pada kesedihan karena menunggu
yang tidak pasti

mutti kusumaningrum mengatakan...

Mutti Kusumaningrum
28/x.4
*Gaya bahasa : Majas hiperbola dan Majas personifikasi
*Unsur instrinsik :
1) Suasana : Gelisah
2) Tempat : Lapangan manahan,stasiun,dan kamar
3) Waktu : Tengah hari, malam
*Amanat :
Jangan mengharapkan sesuatu yang tidak pasti.
Jangan terlalu mencintai orang,yang belum tentu mencintai kita.

R.Ahmad Hadi W mengatakan...

R.Ahmad Hadi W / X4/ 32


1.Gaya Bahasanya : Personifikasi dan Hiperbola.
2.Unsur Intrinsik :
a. Tema : penantian tiada ujung
b. Penokohan : Aku : ksabaran sudah sampai puncaknya
pras: PHP(Pemberi Harapan Palsu)
c. Alur : Maju
d. Sudut Pandang : orang pertama pelaku utama
e. Latar : Lapangan manahan & kamar.
*suasana : gelisah
*waktu : malam tahun baru & malam hari

Amanat : -jangan menantikan seseorang yang lupa akan kita
-jangan berharap terlalu tinggi karena ketika jatuh akan sakit sekali
-jangan berharap sesuatu yang berlebihan dari sesorang

arvina catur nanda j mengatakan...

ARVINA CATUR N.J
7 (tujuh) / X - 4
Tema : percintaan
Alur :maju mundur
setting tempat :di tengah - tengah kota solo,lapanga manahan
setting waktu :tengah malam,januari,malam hari
tokoh :pras (tidak memperhatikan orang lain)
aku (msih mengarapkan pras )
amanat :"jangan mengharapan sesuatu yang tidak pasti"
gaya bahasa :personifikasi dan hiperbola

Makanimitta S mengatakan...

Makanimitta Siddhaprana
25 / X-4


- Tema: Menanti sesuatu yang sia-sia
- Tokoh: Aku dan Pras
- Penokohan:
• Aku: setia menunggu, tidak sabaran
• Pras: tidak bertanggung jawab, tidak peduli dengan keadaan orang lain
Latar:
• Tempat: stasiun kereta api, ditengah-tengah Kota Solo, lapangan Manahan, taman kota, di kursi, kamarku
• Waktu: malam itu, tengah malam, awal tahun, malam hari, setahun yang lalu, sepulang dari kampus, tiga bulan yang lalu, bulan ini, bulan Januari
• Suasana: mengharukan, bahagia, menyedihkan, gelisah, rindu, penuh penantian
- Alur: Maju dan Mundur
- Amanat:
• Jangan memikirkan seseorang yang belum tentu memikirkan kita
• Berbesar hati menerima kenyataan
• Mengingat cinta di masa lalu hanya akan menambah kepedihan hati dan akan berhenti jika kita berhenti mengingat masa lalu dan menjadikannya pengalaman berharga untuk menemukan cinta sejati
• Kita harus lebih siap untuk tersakiti dalam masalah cinta. Karena cinta tidak akan selamanya bersatu dan berakhir bahagia
• Jika ia tidak bisa bersama kita, terimalah. Mungkin, ia tidak ditakdirkan untuk kita. Mengikhlaskan itu jauh lebih baik

Muh.Tetuko Budi L mengatakan...

Muh.Tetuko Budi L / X-4 / 27

-Tema:Pengharapan yang sia-sia
-Tokoh:Aku dan Pras
-Penokohan:-aku:tidak sabaran
-Pras:tidak bertanggung jawab
-setting:-tempat:di tengah-tengah kota solo,stadion manahan
-waktu:tengah malam,bulan januari,malam hari,malam tahun baru
-alur:maju dan mundur
-amanat:
-Janganlah terlalu berharap kepada apa yang tidak pasti
-Harus siap menerima kenyataan
-Ikhlas merelakan sesuatu
-suasana:bahagia,mengharukan,sedih

Agung Dwi Prakoso mengatakan...

Agung Dwi p Mengatakan.

Agung dwi p/X-4/01

-Tema:Pengharapan yang sia-sia

-Tokoh: Aku dan Prass

-Tempat:Di tengah kota SOLO, di lapangan Manahan

-Waktu: Tengah malam

-Suasana: Gelisah

-Alur: Maju

-Penokohan:Aku:kesabaran sudah sampai puncaknya

-Amanat:Janganlah kamu gelisah saat orang yang kamu cintai
tidak embalas sms mu.

ghcg mengatakan...

Halim Fadhlurrohman
X4 / 20
#Tema : “PENANTIAN”
#Gaya Bahasa : Hiperbola dan Personifikasi
#Alur : Maju, Mundur
#Sudut Pandang : Orang pertama pelaku utama
#Tokoh/Penokohan:
-Aku/Penulis : Setia, walupun yang ditunggu tak kunjung datang
-Pras : Memberi harapan kosong
#Latar:
-Tempat : di tengah kota Solo, Lapangan Manahan, di Kursi, di Kamarku
-Waktu : Malam hari, Siang hari
-Suasana :
+Haru (Malam itu air mata haru menetes di pipiku)
#Amanat :
+jangan menunggu sesuatu yang tak pasti
+Relakan seseorang yang menurut kita tidak pantas mendampingi hidup kita

chandra sari leganiar mengatakan...

Nama:Chandra sari leganiar
Kelas/no : X-4 / 12
Gaya bahasa:hiperbola dan personifikasi
Unsur instrinsik:
Tema:penantian harapan yang tidak kunjung datang
Penokohan: aku :menanti-nanti harapan palsu
Pras:pemberi harapan palsu pada si penulis
Alur:maju
Sudut pandang : orang pertama
Latar:tempat:kamar,lapangan Manahan,stasiun,kampus
Waktu:malam hari
Suasana: gelisah
Amanat:-janganlah memeberi harapan palsu pada orang lain


Dewangga Rendi Kurniawan mengatakan...

Dewangga RK
X-4 / 15

- Tema: Penantian yang sia-sia
- Tokoh: Aku dan Pras
- Penokohan:
1. Aku: setia menunggu, tidak sabaran
2. Pras: tidak bertanggung jawab,tidak peduli dengan keadaan orang lain
-Latar:
1. Tempat: stasiun kereta api,ditengah-tengah Kota Solo,lapangan Manahan,taman kota,dikursi,kamarku
2. Waktu: malam itu,tengah malam,awal tahun,malam hari,setahun yang lalu,sepulang dari kampus,tiga bulan yang lalu,bulan ini,bulan januari
3. Suasana: mengharukan,bahagia,menyedihkan,gelisah,rindu
- Alur: Maju dan Mundur
- Amanat:
1. Jangan memikirkan seseorang yang belum tentu memikirkan kita
2. Haruslah berbesar hati menerima kenyataan
3. Belajarlah ikhlas

Anonim mengatakan...

Destyna Bany TP
X4 / 14

>Tema : "penantian sebuah harapan yang sia-sia"
>Gaya Bahasa : Hiperbola dan Personifikasi
>Alur : Maju, Mundur
>Sudut Pandang : Orang pertama pelaku utama
>Tokoh/Penokohan:
-Aku : Setia, walupun yang ditunggu tak kunjung datang
-Pras: tidak bertanggung jawab
>Latar :
-Tempat : di tengah kota Solo, Lapangan Manahan, di Kursi, di Kamarku
-Waktu : Malam hari, Siang hari
-Suasana : Romantis (Berkali-kali Pras menatap matakuku lama, kemudian menatapku lagi dan menatapku lagi)
>Amanat :
-Jangan mengharapkan sesuatu yang tidak pasti
-jangan terlalu mencintai seseorang, sebab orang yang kita cintai dapat menghianati kita

Posting Komentar

 
BAHASA DAN SASTRA SANG MERPATI PUTIH © 2010 | Designed by Blogger Hacks | Blogger Template by ColorizeTemplates