• Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id.
  • Mari belajar Drama Lewat Blog
  • Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id.

CERITA RAKYAT

Selasa, 06 Maret 2012


MEMAHAMI CERITA RAKYAT KELAS X

A.          STANDAR KOMPETENSI :
   Mendengarkan :13. Memahami cerita rakyat yang dituturkan

B.           KOMPETENSI DASAR :
   13.1 Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman

C.          MATERI PEMBELAJARAN :
   Rekaman cerita rakyat atau yang disampaikan secara langsung
1.         Ciri-ciri cerita rakyat
2.         Unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, latar, alur, sudut pandang)
3.         Nilai-nilai (budaya, moral, agama)
4.         Cara membuat sinopsis
5.         Hal-hal yang menarik tentang tokoh
Materi:
Cerita rakyat mengandung berbagai hal yang menyangkut hidup dan kehidupan masyarakat, misalnya mengenai sistem nilai, kepercayaan dan agama, kaidah-kaidah sosial, dan etos kerja. Oleh karena itu, sejumlah pengamat sosial budaya menyatakan bahwa memahami pandangan hidup masyarakat tidaklah komprehensif jika tanpa mempelajari cerita rakyat. Begitu juga dengan cerita rakyat yang sudah Anda baca pasti mengandung isi dan amanat yang didasari nilai-nilai yang dianut oleh rakyat setempat. Cerita rakyat terdiri atas dogeng, mite, dan legenda dsb.

A.   Macam-macam Cerita Rakyat:
1.    Dongeng adalah cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar  terjadi, termasuk   
       di dalamnya cerita-cerita pelipur lara dan cerita-cerita dengan tokoh binatang (fabel). Dongeng dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni (a) dongeng binatang karena semua tokohnya binatang (fabel), (b) dongeng biasa yang di dalamnya terdapat tokoh manusia, dan (c) dongeng jenaka/ lelucon yang di dalamnya terdapat cerita penuh kejenakaan.

2.   Mite adalah  cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan  dianggap suci atau sakral, misalnya cerita tentang tokoh kayangan atau tokoh supranatural yang memiliki kekuatan hebat. Tokoh mite adalah dewa atau manusia setengah dewa dan menyangkut peristiwa yang terjadi di dunia lain pada masa lalu (Danandjaja,
       1994: 50).Berdasarkan isinya, mite dapat dikelompokkan menjadi (a) mite terjadinya alam semesta; (b) mite dunia dewata yang memasukkan juga cerita tentang terjadinya susunan para dewa; (c ) mite manusia pertama termasuk hal-hal yang berkaitan dengan inisiasi, misalnya, cerita manusia pertama di Kepulauan Talaud. Di dalam itu terdapat dewa penjelmaan, yakni makhluk 'ketam' yang berubah menjadi manusia; dan (4) mite pertanian, termasuk di dalamnya hal-hal yang berkaitan dengan makanan pokok. Misalnya, cerita tentang Dewi Padi.

3.        Legenda adalah dongeng asal mula terjadinya suatu tempat,  peristiwa atau keberadaan suatu daerah. Misalnya, legenda Tang-kuban Perahu, asal-usul nama Surabaya. Selain itu, ada juga legenda yang terdiri atas cerita-cerita tentang tokoh tokoh agama.
4.        Dll


B. Ciri-ciri/Karakteristik Cerita Rakyat:
1. Ciri yang paling menonjol adalah disampaikan dari mulut ke mulut.
2. menggunakan bahasa yang masih dipengaruhi oleh bahasa melayu.
3. Ceritanya berkisar pada masalah kerajaan (istanasentris).
4. Anonim, tidak ada nama pengarang.
5. Bersifat komunal, milik bersama.
6. Tokoh-tokohnya, selain raja dan keluarganya, juga binatang dan tumbuhan.
7. bersifat fiktif

C. Unsur-Unsur Cerita rakyat:
Anda juga dapat mengidentiikasi cerita rakyat berdasarkan unsur-unsur intrinsiknya, seperti tema, penokohan, latar, alur, dan amanat.

1. Tema adalah dasar cerita sebagai titik tolak dalam penyusunan cerita. Pada umumnya cerita rakyat memiliki tema cerita berkaitan dengan raja atau keluarga kerajaan, tumbuhan, bahkan hewan.
2. Alur  atau plot adalah struktur penceritaan yang di dalam- nya berisi rangkaian  kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan hukum sebab akibat serta logis. Alur tersebut ada yang berupa alur maju, alur mundur, atau alur campuran.
3. Penokohan  adalah pelukisan atau pendeskripsian perwatakan tokoh-tokoh dalam cerita.
4. Latar atau setting merupakan tempat, waktu, dan keadaan  terjadinya suatu  peristiwa.
5. Sudut pandang adalah cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh dalam cerita. Sudut pandang akuan sertaan, akuan tak sertaan, dan diaan mahatahu.
6. Amanat adalah pesan-pesan atau wejangan moral yang ingin disampaikan dalam cerita bik melalui tokoh maupun melalui peristiwa yang terjadi.

D. Nilai- Nilai Dalam Cerita Rakyat:
1. Budaya
2. Moral
3. Agama

            Setelah memahami tentang cerita rakyat yuk...  kita cari cerita rakyat di seluruh indonesia! 
Sekalian kita analisis unsurnya, gimana????

24 comments:

estismabatiksatu mengatakan...

Yuk ... mauk ke komentar!

Anonim mengatakan...

nama: nadia sabrina
kelas: x4/24

1. Judul cerita rakyat: Asal-Usul Propinsi Jambi (Cerita Rakyat Dari Jambi)

2. Ringkasan cerita: Dahulu kala, di sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Limbungan, hiduplah seorang putri cantik jelita bernama Putri Pinang Masak. Selain cantik, dia terkenal pula berbudi luhur, adil dan bijaksana. Banyak laki-laki yang datang melamar, tapi tak satupun laki-laki tersebut diterima olehnya. Suatu hari, datanglah Raja yang akan melamar Putri Pinang Masak. Raja tersebut terlihat angkuh, buruk rupa, dan dia terkenal dengan sebutan "Raja Pencetus Perang". Karena Putri Pinang Masak takut rakyat-rakyatnya di porak-porandakan oleh sang Raja karena dia menolak lamaran sang Raja, maka dia memutuskan untuk menerima lamaran sang Raja dengan satu syarat: Putri Pinang minta dibuatkan sebuah istana yang besar beserta seluruh isinya hanya dalam waktu satu malam sampai ayam berkokok, bila sang Raja gagal, seluruh kerajaan milik sang Raja diserahkan kepada Putri Pinang Masak. Sang Raja pun setuju. Dia pun mulai mengumpulkan ribuan tukang untuk membangun istana tersebut. Saat istana sudah hampir selesai, Putri Pinang Masak pergi ke kandang ayam dengan membawa lampu yang sangat terang. Lampu tersebut dihadapkan kepada ayam-ayam yang tertidur, sehingga akhirnya ayam-ayam tersebut terbangun dan mulai berkokok bersahut-sahutan. Sang Raja pun merasa gagal akan syarat yang diberikan oleh Putri Pinang Masak. Akhirnya dia memberikan seluruh kerajaan dan istana yang baru dibangun tersebut kepada Putri Pinang Masak. Putri Pinang Masak diberi kehormatan untuk menjadi seorang Ratu. Di kerajaan tersebut, dia dipanggil dengan sebutan Ratu Jambe. Jambe menjadi Jambi. Dan akhirnya terjadilah propinsi Jambi hingga saat ini.

3. Unsur Intrisik dalam cerita rakyat tersebut:
- Tema: Seorang Putri yang baik dan seorang Raja yang kejam.
- Alur: Maju.
- Penokohan: Putri Pinang Masak > cerdik, adil, berbudi luhur, bijaksana
Sang Raja > Kejam, pendiriannya lemah, tidak mau berpikir dua kali sebelum berbuat
- Latar: tempat > rumah Putri Pinang Masak.
waktu > malam hari
peristiwa > Raja melamar Putri Pinang Masak, Raja membangun istana, Putri Pinang Masak menjadi Ratu Jambe.
- Amanat: berpikirlah matang-matang sebelum melakukan sesuatu, sebelum penyesalan datang.

4. Karakteristik cerita rakyat tersebut:
- tidak memiliki pencipta atau pengarang cerita
- ceritanya menyebar dari perkataan orang-orang, dari mulut ke mulut
- ceritanya bersifat istana sentris
- ceritanya sesuai dengan keadaan masyarakat lama.
- ceritanya berbentuk legenda

Anonim mengatakan...

TUGAS 9
nama : widya hardiyanti
kelas : X.4
no : 33
1)2)CERITA KLASIK INTERNASIONAL


HANSEL DAN GRETEL

Pada suatu hari, hiduplah kedua orang anak yang manis-manis dan seorang ayahnya. Setelah kemarian ibunya, kedua anak yang bernama Hansel dan Gretel itu selalu merasa kesepian. Karena ayahnya bersedih melihat anaknya yang selalu kesepian, akhirnya ia mendapatkan ibu baru untuk mereka berdua. Ternyata, ibu baru mereka sangatlah jahat. Karena keterbatasan ekonomi dan tidak kuat mengurus 2 anak, ibu mereka yang jahat itu meminta kepada ayahnya untuk membawa mereka ke hutan dan ditinggalkan. Saat merek bersama-sama pergi kehutan, Hansel yang telah mendengarkan pembicaraan ayahnya dengan istri barunya itu mengumpulkan batu yang dapat bersinar setelah diterangi cahaya bulan. Ia menjatuhkan batu itu satu persatu selama perjalanan ke hutan. Sampi ditengah hutan, hari sudah gelap. Ayahnya sudah meninggalkan mereka. Hansel mencoba mengatasi Gretel yang ketakutan. Mereka berdua melewati jalan kerumah yang telah ditandai dengan batu yang bercahaya lewat cahaya bulan. Hari pertama belum berhasil, keesokan harinya, ibu tirinya kembali mengajak keluarganya ke tengah hutan. Namun, kali ini Hansel kehilangan batu yang adapt memancarkan cahaya itu. Tidak kehilangan akal, Hensel memakai potongan roti yang diberikan ibu tirinya. Namun, saat perjalanan pulang, potongan roti sebagai tanda untuk pulang telah habis dimakan burung-burung kecil. Akhirnya, mereka tidur dihutan. Keesokan paginya, mereka menicum bau sedap yang bersala dari rumah kue. Rumahnya terbuat dari dinding biscuit dengan atapnya terbuat dari tart, pintunya terbuat dari coklat. Karena kelaparan, mereka memakan rumah tinggal yang terbuat dari kue tersebut. Tidak disangka, nenek sihir siempunya rumah datang dan menangkap Hansel dan memasukannya ke penjara. Tetapi, Hansel sebelumnya diberi makan yang banyak agar gemuk dan dapat dimakan oleh si nenek sihir.setelah diberi makan, Hansel tidak juga gemuk. Gretel disuruh si nenek untuk memanggang roti namun, Gretel menyadari bahwa si nenek akan mamasukannya ke dalam tungku panas. Dengan sigap Gretel langsung mendorong nenek yang mencoba menolongnya membuka tungku masuk kedalamnya. Akhirnya, mereka langsung kabur dari rumah kue dan diantarakan pulang oleh angsa putih bak hati. Setelah sampai rumah, ayahnya menyesal telah meninggalkan mereka dihutan. Dan ayah menceritakan bahwa ibu tiri jahat mereka ternyata telah meninggal dunia karena sakit. Akhirnya pun mereka hidup bahagia selamanya.

3)unsur intrinsik :
- tema = -ibu tiri jahat yang membuang kedua anak manisnya
- amanat = -sebaiknya, kita meminta izin terlebih dahulu saat akan mengambil hak milik orang lain.
-bersikap waspadalah disetiap tempat dan kepada orang baru
- alur = maju
- perwatakan / tokoh : -ibu tiri = antagonis
-ayah = baik hati, percaya pada istri barunya yang jahat, sayang kepada kedua anaknya
-hansel = pintar, bijaksana, baik, perhatian kepada adiknya
-gretel = baik, pintar, cerdas
-nenek sihir = jahat
-angsa putih = baik hati
-Latar = waktu = malam hari, pagi hari, siang hari
tempat = rumah hansel dan gretel, hutan, rumah kue
suasana = mendebarkan

-sudut pandang = sudut pandang pengamat maha tahu

4)identifikasi cerita klasik :
-mengunakan bahasa yang ringan
-memberi kesenangan dan pemhaman tentang kehidupan
-mengandung amanat
-bersifat fantastis
-penyajian secara langsung

Anonim mengatakan...

NAMA : DIANA AZHAR
NO : 13
KELAS : X 4

• Menceritakan kembali karya sastra klasik dalam 1 paragraf
CINDERELLA
Pada zaman dahulu kala,ada seorang gadis yang baik hati bernama Cinderella. Dia sangat baik hati dan cantik. Tetapi sayang, ayahnya telah meninggal dunia dan sepeninggal ayahnya ia tinggal bersama ibu dan saudara tirinya. Setiap hari ia disiksa,dengan cara disuruh mencuci piring, mengepel lantai dan melayani mereka.Walaupun begitu Cinderella tetap percaya bahwa suatu hari ia akan hidup bahagia.Suatu hari,seorang pangeran ingin mencari permaisuri maka diadakanlah sebuah pesta dansa besar di istana, tetapi Cinderella tidak diijinkan untuk ikut. Tetapi, Ibu Peri datang dan menolongnya. Cinderella pun disulap menjadi seorang putri cantik. Di istana, sang pangeran jatuh cinta pada Cinderella, lalu mengajaknya berdansa. Cinderella jadi lupa, bahwa ia tak boleh pulang lebih dari jam 12, karena pada jam itu semua sihir Ibu Peri berakhir. Denting lonceng pukul 12 terdengar, dan Cinderella berlari. Tak terasa, sebelah sepatu kacanya terlepas dan tercecer di tangga istana. Sang pangeran memungutnya, dan mengumumkan barangsiapa kakinya pas dengan sepatu itu, siapapun dia, akan dia jadikan isteri. Namun, sepatu itu tidak pas di kaki siapapun yang mencobanya, termasuk 2 kakak tiri Cinderella. Cinderella lalu ikut mencoba, dan kakinya pas! Cinderella akhirnya menikah dengan Pangeran dan hidup bahagia selamanya.


• Identifikasi karakteristik atau ciri-ciri karya Sastra Klasik Cinderella
1) Cerita berkisah kerajaan, istana, keluarga raja, bersifat feodal (istana sentris)
2) Prosa hampir seluruhnya berbentuk dongeng.
3) Pembaca dibawa ke alam khayal dan fantasi
4) Berbentuk terikat dan baku
5) Prosa lama sesuai keadaan masyarakat lama yang mengalami perubahan sangat lambat (statis)
6) Disebarkan dari mulut ke mulut

• Unsur intrinsik :
1) Tema : Menceritakan kehidupan gadis cantik yang hidup sengsara tetapi kehidupannya berubah ketika bertemu jodohnya yang dari keluarga kaya (keluarga kerajaan).
2) Alur atau plot : Maju
3) Penokohan :
o Cinderella : Baik hati, sabar, penyayang, murah hati, pemaaf, bijaksana, cantik, rajin
o Ibu tiri : Jahat, sombong, licik, galak
o Saudara tiri 1 : Jahat, licik, pemalas
o Saudara tiri 2 : sombong, licik, galak
o Ibu Peri : Baik hati, suka menolong, bijaksana, ramah

4) Latar atau setting : tempat tinggal pangeran, tempat tinggal Cinderella, dan setting perjalanan dari rumah Cinderella menuju ke tempat pangeran.

5) Amanat : harus senantiasa sabar dalam menghadapi cobaan. Kita harus menjadi orang yang baik hati, sabar, penyanyang, jujur, dan suka menolong. Kita janganlah suka iri dan benci serta jahat kepada orang lain, terlebih lagi kepada saudara sendiri.

• Unsur Ekstrinsik
Nama pengarang : Charles Perrault

Dewi Meilya mengatakan...

Tugas 9
Dewi Meilya A.S
X4/11
1.Judul cerita : Beauty and the Beast
2.Ringkasan Cerita : Disebuah pedesaan hidup seorang ilmuwan tua bernama Maurice, Maurice mempunyai putri yang bernama Belle. Belle adalah gadis tercantik di desa itu, banyak pria berniat meminangnya termasuk preman desa yaitu Gaston, tetapi sayangnya Gaston hanya menyayanginya karena kencantikannya saja bukan karena hatinya. Suatu hari Maurice pergi mengunggani kuda yang bernama Philip, tiba-tiba segerombolan serigala mengepungnya, karena kaget Philip hampir terperosok ke jurang setelah itu Philip berbalik Maurice jatuh, Maurice bingung ia berjalan terus sampai di depan sebuah kastil. Kastil itu milik seorang pangeran yang dikutuk menjadi seorang yang buruk rupa karena sombong, dan semua penghuninya di rubah menjadi benda benda dan kutukan itu hanya bisa di sembuhkan oleh Belle, Maurice langsung dimasukkan ke penjara. Dirumah Belle terkejut karena Philip kembali tanpa ayahnya. Belle menyusul ke kastil sesampainya di kastil Belle langsung di tuntun ke penjara ayahnya oleh penghuni kastil, saat Beast tahu, ia marah dan membebaskan Maurice dan memasukkan Belle ke penjara. Di dalam penjara Belle sangat bahagia pada awalnya memang Belle takut dengan Beast yang tempramen tetapi seiring berjalannya waktu ia mulai mencintai Beast. Suatu saat Belle meminta untuk pulang agar bisa merawat ayahnya akhirnya Belle pulang. Suatu hari Gaston ingin memasukan Maurice ke rumah sakit karena Maurice bercerita kepada Gaston tentang Beast dan Gaston tidak mempercayainya. Gaston berkata ke pada Belle ia akan membebaskan Maurice jika Belle menikah dengannya tetapi Belle tidak mau. Gaston marah dan ia mengajak warga untuk menghancurkan kastil itu, beberapa saat kemudian Belle dan Maurice menyusul ke kastil. Sampai sana kastil sudah di porak-porandakan oleh warga, tetapi Beast yang menang dalam pertandingan ini. Anak buah Beast berpesta atas kemenangan mereka. Mereka tidak tahu Gaston sudah menyelinap ke menara, tempat Beast berada. Pertarungan berlangsung. Beast diam saja karena telah putus asa ditinggal orang yang dicintainya. Tepat saat Gaston akan menghunus Beast, lalu Belle bersama Maurice dan Phillip datang. Semangat Beast kembali. Beast pun memenangkan pertarungan.Tiba-tiba punggung Beast ditusuk oleh Gaston,sesaat itu juga Beast menepis Gaston dan Gastonpun terlempar ke jurang. Beast tak sanggup lagi bertahan. Belle menangis sambil memegang tangan Beast. Beast sudah tak bernapas lagi. Belle pun menangis histeris dan berkata bahwa dia mencintai Beast. Keajaiban terjadi. Kutukan itu sirna. Seluruh istana menjadi istana yang menawan, anak buah Beast menjadi manusia lagi. Dan Beast kembali menjadi manusia, pangeran yang tampan dan gagah. Akhirnya, Beast dan Belle menikah dan hidup bahagia selamanya.
3.Unsur Instrinsik dana Ekstrinsik cerita tersebut :
Instrinsik : Tema : Perjuangan dalam percintaan
Alur : Maju
Latar : Tempat : Pedesaan, Kastil, Hutan
Waktu : Sore hari, Pagi hari
Suasan : Menyenangkan, menegangkan
Penokohan : Maurice : Baik
Belle : Rajin,Baik Hati
Beast : Tempramental, Baik Hati
Anak buah Beast : Baik hati, suka menolong
Gaston : Jahat, licik,egois
Philip : Baik
Sudut Pandang : Orang ketiga
Amanat : Jika mencintai orang dari hatinya tidak dari wajahnya saja.
Bersainglah dengan sehat.
Ekstrinsik : Nama Penulis : Linda Woolverton
4.Karakteristik :
Prosa hampir seluruhnya berbentuk dongeng
Tidak dipengaruhi kesusastraan Hindu dan Arab
Pembaca dibawa ke alam khayal dan fantasi

Anonim mengatakan...

TUGAS 9
nama : Rissa Prananda Putri
kelas : X.4
no : 31

soal
1.Carilah satu judul cerita klasik
2.Tulis secara ringkas dalam satu paragraph dalam bahasa sendiri memperhatikan tata cara EYD
3.tentukan unsur intriksik dan ekstriksik karya sastra tersebut
4.Identifikasi karakteristik/ciri-ciri karya tersebut
5.Dikirim ke Blok

jawaban
1. YONG TU DAN POT BUNGA

2.
YONG TU DAN POT BUNGA
Cerita Rakyat Korea Utara

Dahulu kala, ada seorang raja tua. Raja tidak punya anak laki-laki yang bisa menggantikannya sebagai raja. Ini membuat hati raja sangat sedih. Ia memutuskan untuk mengangkat seorang anak laki-laki yang bisa menjadi ahli warisnya.
Pada suatu hari, raja berpikir keras bagaimana cara menemukan seorang anak di negerinya yang pantas dijadikan anak angkatnya. Akhirnya, raja mendapat ide.
Raja memberikan benih-benih tanaman kepada semua anak laki-laki di negerinya. Lalu, raja mengumumkan bahwa barang siapa berhasil menumbuhkan bunga-bunga yang paling cantik dari benih itu, ia akan diangkat menjadi anak dan ahli warisnya.
Semua anak laki-laki menanam benih itu dengan sangat hati-hati. Mereka memelihara tanaman mereka dengan baik.
Salah seorang yang menanam benih itu bernama Yong Tu. Dia memelihara benih yang ditanamnya, setiap hari. Tanpa terasa, setengah bulan sudah waktu berlalu, dan akhirnya satu bulan.
Yong Tu mendapati bahwa benih yang ditanamnya itu belum juga bertunas. Dia bertanya kepada ibunya, “Mengapa belum bertunas juga?”
“Coba ganti tanah yang di dalam potnya,”saran ibunya.
Yong Tu menuruti saran ibunya, tetapi benih itu tetap tidak bertunas juga.
Tak lama setelah itu, hari pemilihan anak angkat pun tiba. Semua anak laki-laki tampil dengan pakaian terbaik mereka, dan membawa pot-pot berisi tanaman yang sudah berbunga. Masing-masing anak sangat ingin menjadi anak angkat raja.
Ketika melihat satu demi satu semua anak-anak laki-laki membawa pot berisi tanaman yang sudah berbunga itu, raja tidak tampak senang. Hingga dilihatnya seorang anak di salah satu sisi sedang menangis sambil memegangi pot bunganya yang kosong.
Raja berjalan mendekati anak itu dan bertanya,”Mengapa kamu membawa pot yang tidak ada tanaman bunganya?”
Tangis Yong Tu lebih keras lagi. Akhirnya, anak itu menjawab,”Setiap hari aku menjaga benih yang kutanam, tetapi benihnya tidak bertunas sama sekali.”
Raja tersenyum pada Yong Tu. Lalu, raja menggenggam tangan anak itu dengan gembira dan mengumumkan dengan suara keras,”Inilah anak angkatku!”
Anak-anak yang lain terkejut dan mereka bertanya,”Mengapa Tuanku Raja memilih anak yang membawa pot bunga tanpa bunga? Bukankah Tuanku mengingikan seorang anak yang bisa menumbuhkan bunga-bunga yang paling cantik?”
“Anak-anakku,”jawab raja,”Kepada kalian semua, aku membagikan benih yang sudah kurebus. Seharusnya, benih kalian sama sekali tidak akan bisa berbuah!”
Anak-anak yang lain menundukkan kepala mereka karena malu. Rupanya, ketika benih pemberian raja itu tidak bertunas juga, mereka menanam benih yang lain untuk menghasilkan bunga-bunga yang cantik. Yong Tu – lah satu-satunya anak yang jujur. Karenanya, raja memilihnya sebagai anak angkat.
SELESAI

3.Unsur intriksik :
•Tema : Seorang raja yang ingin mendapatkan anak
•Alur : Maju
•Tokoh
a)Raja : Baik, adil.
b)Yong Tu : Baik, jujur, tidak pantang menyerah
c)Ibu Yong Tu: Baik.
•Latar : kerajaan, rumah Yong Tu
•Amanat :Kejujuran dalam kehidupan sangatlah penting

4.Identifikasi karakteristik atau ciri-ciri karya Sastra Klasik YONG TU DAN POT BUNGA
1) Cerita berkisah kerajaan, dan anak laki-laki dari rakyat
2) Berbentuk terikat dan baku
3) Prosa lama sesuai keadaan masyarakat lama yang mengalami perubahan sangat lambat (statis)

Anonim mengatakan...

Tugas 9
Nama : Anggi Diana
Kelas : X-4
No : 8

1. Judul Cerita Rakyat : Terjadinya Danau Toba (Sumatera Utara)
2. Ringkasan Cerita :
Pada jaman dahulu, hiduplah seorang pemuda tani yatim piatu di bagian utara pulau Sumatra. Daerah tersebut sangatlah kering. Syahdan, pemuda itu hidup dari bertani dan memancing ikan. Pada suatu hari ia memancing seekor ikan yang sangat indah. Warnanya kuning keemasan. Begitu dipegangnya, ikan tersebut berubah menjadi seorang putri jelita. Putri itu adalah wanita yang dikutuk karena melanggar suatu larangan. Ia akan berubah menjadi sejenis mahluk yang pertama menyentuhnya. Oleh karena yang menyentuhnya manusia, maka ia berubah menjadi seorang putri. Terpesona oleh kecantikannya, maka pemuda tani tersebut meminta sang putri untuk menjadi isterinya. Lamaran tersebut diterima dengan syarat bahwa pemuda itu tidak akan menceritakan asal-usulnya yang berasal dari ikan.Pemuda tani itu menyanggupi syarat tersebut. Setelah setahun, pasangan suami istri tersebut dikarunia seorang anak laki-laki. Ia mempunyai kebiasaan buruk yaitu tidak pernah kenyang. Ia makan semua makanan yang ada. Pada suatu hari anak itu memakan semua makanan dari orang tuanya. Pemuda itu sangat jengkelnya berkata: "dasar anak keturunan ikan!" Pernyataan itu dengan sendirinya membuka rahasia dari isterinya. Dengan demikian janji mereka telah dilanggar. Istri dan anaknya menghilang secara gaib. Ditanah bekas pijakan mereka menyemburlah mata air. Air yang mengalir dari mata air tersebut makin lama makin besar. Dan menjadi sebuah danau yang sangat luas. Danau itu kini bernama Danau Toba.
3. Unsur Intrisik
- Tema : Perjanjian yang dilanggar
- Alur : Maju
- Perwatakan/Tokoh
1. Seorang petani : Baik hati, penolong, rajin bekerja
2. Seorang Putri : Baik hati, bijaksana
3. Anak Laki-laki : Suka makan, Tidak pernah kenyang
- Latar
1. Tempat : Bagian Utara Pulau Sumatra, Sungai
2. Waktu : Siang hari
3. Suasana : Mendebarkan
4. Peristiwa : Ikan yang berubah menjadi Seorang Putri, Perjanjian untuk tidak menceritakan asal-usulnya yang berasal dari ikan, Tanah bekas pijakan menyembur mata air yang besar
- Sudut Pandang : Sudut pandang pengamat maha tahu
- Amanat : Jagalah kepercayaan dari orang lain, Bersikaplah sabar, Berpikirlah sebelum mengatakan hal sesuatu
4. Karateristik Cerita Rakyat :
- Sesuai dengan keadaan masyarakat lama yang mengalami perubahan yang sangat lambat (statis)
- Cerita berkisah kerajaan sentries
- Cerita bersifat anonym
- Cerita berbentuk legenda
- Ceritanya menyebar dari perkataan orang-orang, dari mulut ke mulut

Anonim mengatakan...

Tugas 9
nama : Andini Monifilia U.
kls/no : X4-06

1. Judul cerita : Roro Jonggrang
2. Ringkasan cerita:
Bandung Bandawasa, seorang pemuda yang sejak kecil berguru di padepokan pak Sidik memutuskan untuk mengembara mencari pengalaman hidup. Dalam perjalanannya, Bandung bertemu dengan kelompok Penging dipimpin Darmamaya yang sedang bertikai dengan kelompok Prambanan dipimpin Kalakarung.
Pertikaian itu memperebutkan tanah seluas 15 hektar yang diklaim Kalakarung sebagai miliknya. Padahal tanah itu milik Anglingdriya penguasa tanah Penging.
Mengetahui niat suci kelompok Penging untuk membangun rumah bagi rakyat diatas tanah itu, Bandung memutuskan membelanya pada suatu kesempatan, Bandung mengintai ke rumah Kalakarung dan tanpa sengaja bertemu dengan Rara Jonggrang. Keduanya kaget karena sebetulnya keduanya pernah bertemu saat Bandung menolong Rara dari aksi pencopetan.
Pertemuan itu ternyata menumbuhkan perasaan lain dihati keduanya. Perasaan cinta. Tetapi lantaran adanya permusuhan antara Penging dan Prambanan membuat Rara Jonggrang menjadi bingung. Dan rasa cinta itu berubah menjadi kebencian ketika Rara Jonggrang mengetahui ayahnya, Kalakarung tewas dalam pertempuran dan pembunuhnya adalah Bandung Bandawasa, pria yang dicintainya.
Kemarahannya makin menjadi saat Bandung mendatangi dan minta maaf pada Rara Jonggrang. Bahkan Bandung berniat memperistri gadis itu, Rara Jonggrang bingung dan geram.
Dia lalu mengajukan syarat mau menikah dengan Bandung Bandawasa dibuatkan 1000 candi dalam semalam. Semua orang kaget mendengarkan tapi Bandung menyanggupi.
Dengan bantuan Raja Jin dan anak buahnya, Bandung hampir berhasil menyelesaikan candi itu, ketika tiba-tiba pekerjaannya digagalkan oleh ulah Rara Jonggrang yang memukul-mukulkan alu hingga Raja Jin cs mengira fajar telah datang. Mereka kabur, Bandung marah apalagi ketika candi yang selesai berjumlah 999.
Kurang satu lagi dan untuk menggenapinya, Bandung yang menunding Rara Jonggrang telah berbuat curang dan licik, menyihirnya menjadi patung atau candi. Dan menggenapkan candi buatan Bandung menjadi seribu candi.

3. Unsur Instrinsik
- Tema :
- Alur : Maju
- Perwatakan / Tokoh:
a).Roro Jonggrang : egois,curang dan pendendam
b).Bandung Bandawasa : suka menolong, baik hati,bertanggung jawab dan curang.
- Latar :
a. Tempat : Kerajaan Prambanan, Kerajaan Pengging, Kerajaan Baka
b. Waktu : siang hari dan malam hari
c. suasana : mendebarkan
d. peristiwa : Rara Jonggrang jatuh cinta kepada seorang pria yang bernama Bandung Bandawasa yg pernah menolongnya namun menjadi geram dan benci kepada pria yang di cintainya tersebut karena telah membunuh ayah sang putri pada saat peperangan yang di mulai oleh ulah ayan sang putri itu sendiri. bandung bandawasa meinta maaf namun rara mengeluarkan syarat untuk membuatkan 1000 candi namun hanya sampai 999 candi yg baru di selesaikan dan bandung bandawasa menuduh rara curang dan menyihir rara jonggrang menjadi patung.
- Sudut Pandang : Diaan Maha Tau
- Amanat : janganlah berbuat curang dengan menggunakan berbagai cara karena kita sendiri yang akan menanggung akibatnya.
4. Karateristik Cerita Rakyat :
- Sesuai dengan keadaan masyarakat lama yang mengalami perubahan yang sangat lambat (statis)
- Cerita berkisah kerajaan sentries
- Cerita bersifat anonym
- Cerita berbentuk legenda
- Ceritanya menyebar dari perkataan orang-orang, dari mulut ke mulut

Anonim mengatakan...

nama: ERNA HIDAYAWATI
kelas/no: x4/15
judul: putri salju dan burung kuntul
Raja Salju adalah seorang raja yang arif bijaksana, ia mempunyai seorang putri yang cantik yaitu Putri Salju
Pada sebuah malam terang bulan yang dingin, putri datang lagi di depan jendela istana, cahaya bulan yang terang benderang bagaikan di siang hari menyinari dengan jelas segala yang berada di luar jendela, udara semakin dingin, di atas kaca jendela mulai diselubungi selapis bunga salju yang halus, lembut dan gemerlapan, sangat indah. Dan terbersit pikiran putri salju melihat pemandangan yang indah itu, "Jika saja bisa memakai mahkota seperti bunga salju ini, oh alangkah indahnya."
Pada hari kedua, penjahit di dalam istana mulai membuat pakaian pengantin sang Putri Salju, namun tidak ada yang tahu bagaimana membuat mahkota seputih bunga salju.
Suatu hari, seorang tua datang ke istana, katanya ia bisa membuat mahkota yang demikian, namun harus memakai seikat mahkota phoenix yang kusut masai yang tumbuh pada musim semi di atas kepala burung kuntul, dan persis seperti bunga salju. Dengan sangat gembira mata Putri Salju memancarkan sinar ceria: "Ya! Saya memang ingin memakai perhiasan bulu seperti itu, lalu bagaimana baru bisa mendapatkannya?" Orang tua merendahkan nada suaranya, dan membisikkan ke telinga sang putri: "Hanya perlu membunuh seekor burung kuntul."
"Membunuh burung kuntul", mata sang putri menjadi redup, "Tidak, Tidak."
Putri terbayang akan burung-burung besar yang indah itu yang terbang melintas di atas langit pada musim panas, bagaimana boleh saya berbuat demikian? Namun, bagaimana dengan mahkota yang indah itu? Lama sekali sang putri tidak dapat mengambil keputusan, dengan demikian tidak lama kemudian, putri salju lalu berdiri di depan jendela besar yang digemarinya dan merenungkan dalam-dalam. Tidak lama kemudian tertidur.
Musim panas telah tiba, dan pernikahan putri salju benar-benar akan dilaksanakan, ketika sang putri yang menggenggam bunga dan mengenakan busana pengantin melangkah keluar dari istana, langit tampak biru cerah, pejabat-pejabat seluruh negeri yang datang menghadiri pernikahan sang putri tidak melihat perhiasan (mahkota) apa-apa di atas kepalanya, namun hatinya yang baik membuat sang Putri Salju tampak semakin menggugah hati.
Tiba-tiba, di bawah sinar mentari orang-orang melihat di atas langit yang tiada awan sedikit pun melayang seserpih bunga salju yang gemerlapan, ribuan serpihan bunga salju yang bening gemerlap berputar di atas langit, menari-nari, dan semakin lama semakin cepat, serta memancarkan cahaya warna-warni di bawah sinar mentari. Dan tiba-tiba, gumpalan cahaya warna-warni itu berhenti berputar dan tampak sebuah mahkota yang sangat indah, lembut gemerlap bercahaya sangat indah bagaikan berlian yang berkilauan di bawah sinar mentari perlahan-lahan melayang turun ke atas kepala sang putri.
Ternyata, dewi kuntul yang berada di atas langit mengetahui hati sang putri salju yang baik, lalu menggunakan sari mujarab bunga salju menganyam mahkota itu dan dihadiahkan kepada sang putri sebagai penghargaan atas kebaikan hati sang putri salju. Dan sejak itu, kehidupan orang-orang negeri salju semakin makmur sejahtera dan harmonis, semua orang saling memperlakukan dengan baik, melindungi dan menyayangi segalanya, dan negeri salju pun menjadi semakin indah

tema:kebaikan putri salju
alur:maju
penokohan:putri salju yang baik hati
seting:kerajaan
amanat:jgn bunuh hewan demi kecantikan sementara

Anonim mengatakan...

indah s.f x4/22
Bawang Merah dan Bawang Putih
Jaman dahulu kala di sebuah desa tinggalah seorang gadis cantik yang tinggal bersama saudara perempuan dan ibu tiriny, ia bernama bawang putih.Awalnya ibu bawang merah dan bawang merah sangat baik kepada bawang putih. Namun lama kelamaan sifat asli mereka mulai kelihatan. Mereka kerap memarahi bawang putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi berdagang. Bawang putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja. Tentu saja ayah Bawang putih tidak mengetahuinya, karena Bawang putih tidak pernah menceritakannya.
Suatu hari ayah Bawang putih jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia. Sejak saat itu Bawang merah dan ibunya semakin berkuasa dan semena-mena terhadap Bawang putih. Bawang putih hampir tidak pernah beristirahat. Dia sudah harus bangun sebelum subuh, untuk mempersiapkan air mandi dan sarapan bagi Bawang merah dan ibunya. Kemudian dia harus memberi makan ternak, menyirami kebun dan mencuci baju ke sungai. Lalu dia masih harus menyetrika, membereskan rumah, dan masih banyak pekerjaan lainnya. Namun Bawang putih selalu melakukan pekerjaannya dengan gembira, karena dia berharap suatu saat ibu tirinya akan mencintainya seperti anak kandungnya sendiri.
Pagi ini seperti biasa Bawang putih membawa bakul berisi pakaian yang akan dicucinya di sungai. Dengan bernyanyi kecil dia menyusuri jalan setapak di pinggir hutan kecil yang biasa dilaluinya. Hari itu cuaca sangat cerah. Bawang putih segera mencuci semua pakaian kotor yang dibawanya. Saking terlalu asyiknya, Bawang putih tidak menyadari bahwasalah satu baju telah hanyut terbawa arus. Celakanya baju yang hanyut adalah baju kesayangan ibu tirinya. Ketika menyadari hal itu, baju ibu tirinya telah hanyut terlalu jauh. Bawang putih mencoba menyusuri sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya. Dengan putus asa dia kembali ke rumah dan menceritakannya kepada ibunya.
“Dasar ceroboh!” bentak ibu tirinya. “Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mencari baju itu! Dan jangan berani pulang ke rumah kalau kau belum menemukannya. Mengerti?”
Bawang putih terpaksa menuruti keinginan ibun tirinya. Dia segera menyusuri sungai tempatnya mencuci tadi. Mataharisudah mulai meninggi, namun Bawang putih belum juga menemukan baju ibunya. Dia memasang matanya, dengan teliti diperiksanya setiap juluran akar yang menjorok ke sungai, siapa tahu baju ibunya tersangkut disana. Setelah jauh melangkah dan matahari sudah condong ke barat, Bawang putih melihat seorang penggembala yang sedang memandikan kerbaunya. Maka Bawang putih bertanya,namun paman itu tidak tahu.
Hari sudah mulai gelap, Bawang putih sudah mulai putus asa. Sebentar lagi malam akan tiba, dan Bawang putih. Dari kejauhan tampak cahaya lampu yang berasal dari sebuah gubuk di tepi sungai. Bawang putih segera menghampiri rumah itu dan mengetuknya.Bawang Putih meminta bantuan pada pemilik rumah namun dengan syarat Bawang Putih harus tinggal selama seminggu.
Selama seminggu Bawang putih tinggal dengan nenek tersebut. Setiap hari Bawang putih membantu mengerjakan pekerjaan rumah nenek. Tentu saja nenek itu merasa senang. Hingga akhirnya genap sudah seminggu, nenek pun memanggil bawang putih.Dan memberikan hadiah labu yang didalamnya terdapat emas.
Mendenar cerita itu Bawang Merah lalu mengikuti Bawang Putih karena ingin mendapat emas, namun apa yang terjadi, dia hanya mendapat ular. itulah hukuman bagi yang serakah.
Unsur intrinsik
1.Tema : Keikhlasan hati
2.Tokoh :Bawang Merah : Iri, licik, jahat
Bawang putih : sabar, baik hati, bertanggung jawab
Ibu tiri : kasar, jahat, iri, licik
Nenek tua : baik hati, bijaksana
3. alur : maju
4. latar tempat : rumah, sungai
Latar waktu : pagi hari, malam hari
5. amanat : - Serakah itu tidak baik
- Sesama saudara harus saling menjaga

andar yudho mengatakan...

Andar Yudho W
X4/5
Dua Orang Pengembara dan Seekor Beruang

Rangkuman cerita :

Dua orang berjalan mengembara bersama-sama melalui sebuah hutan yang lebat. Saat itu tiba-tiba seekor beruang yang sangat besar keluar dari semak-semak di dekat mereka.
Salah satu pengembara, hanya memikirkan keselamatannya dan tidak menghiraukan temannya, memanjat ke sebuah pohon yang berada dekat dengannya.
Pengembara yang lain, merasa tidak dapat melawan beruang yang sangat besar itu sendirian, melemparkan dirinya ke tanah dan berbaring diam-diam, seolah-olah dia telah meninggal. Dia sering mendengar bahwa beruang tidak akan menyentuh hewan atau orang yang telah meninggal.
Temannya yang berada di pohon tidak berbuat apa-apa untuk menolong temannya yang berbaring. Entah hal ini benar atau tidak, beruang itu sejenak mengendus-endus di dekat kepalanya, dan kelihatannya puas bahwa korbannya telah meninggal, beruang tersebutpun berjalan pergi.
Pengembara yang berada di atas pohon kemudian turun dari persembunyiannya.
"Kelihatannya seolah-olah beruang itu membisikkan sesuatu di telingamu," katanya. "Apa yang di katakan oleh beruang itu"
"Beruang itu berkata," kata pengembara yang berbaring tadi, "Tidak bijaksana berjalan bersama-sama dan berteman dengan seseorang yang membiarkan dan tidak menghiraukan temannya yang berada dalam bahaya."

Unsur Intrinsik :
1. Tema : Persahabatan
2. Latar : Tempat = Hutan , Waktu=Siang hari , Suasana=Menegangkan
3. Penokohan : > Pengembara 1 : Memikirkan diri sendiri
Pengembara 2 : Cerdik
Beruang : Bijaksana
4. Amanat : Jangan menjadi sahabat yang mudah melupakan keselamatan sahabat yang lain.
Unsur Ekstrinsik :
1. Nama Pengarang : ( Tidak diketahui / anonym )
2. Karakteristik : Enak untuk dibaca

Anonim mengatakan...

TUGAS 9
Celo Belia P.B
X.4 / 10

1. Judul cerita rakyat : Keong Emas

2. Ringkasan cerita
Seorang raja bernama Kertamarta yang bertahta di Kerajaan Daha. Mempunyai dua orang putri yang cantik jelita bernama Dewi Galuh dan Candra Kirana. Hingga suatu hari datanglah seorang pangeran yang tampan dan gagah dari Kerajaan Kahuripan, pangeran tersebut bernama Raden Inu Kertapati. Maksud kedatangannya adalah untuk melamar Candra Kirana. Pertunangan itu membuat Dewi Galuh merasa iri, dia merasa Raden Inu lebih cocok untuk dirinya. Dewi Galuh pergi ke rumah Nenek Sihir, dia meminta agar nenek sihir itu menyihir Candra Kirana menjadi seekor keong dan dijauhkan dari Raden Inu. Nenek Sihir pun menyihir Candra Kirana menjadi Keong Emas, lalu membuangnya ke sungai. Suatu hari seorang nenek bernama Mbok Rini sedang mencari ikan dengan jala, keong emas terangkut dalam jalanya tersebut dan dibawanya pulang. Keesokan harinya nenek itu mencari ikan lagi di sungai. Karena tidak mendapat seekorpun nenek tersebut memutuskan untuk pulang, sesampainya di rumah ia kaget karena di meja sudah tersedia masakan yang enak. Si nenek bingung, siapa yang mengirim masakan itu. Begitu pula hari-hari berikutnya si nenek menjalani kejadian serupa, keesokan paginya nenek ingin mengintip apa yang terjadi pada saat dia pergi mencari ikan. Nenek itu berpura-pura pergi ke sungai. Setelah beberapa saat keong emas berubah wujud menjadi gadis cantik. Gadis tersebut menyiapkan masakan di meja. Karena penasaran nenek memberanikan diri untuk menegur gadis itu. Setelah menjelaskan kejadiannya, Candra Kirana berubah lagi menjadi Keong Emas. Sementara pangeran Inu Kertapati tak mau diam saja. Ia mencarinya dengan cara menyamar menjadi rakyat biasa. Nenek sihirpun akhirnya tahu dan mengubah dirinya menjadi gagak untuk mencelakakan Raden Inu Kertapati. Raden Inu Kertapati Kaget melihat burung gagak yang bisa berbicara. Ia menganggap burung gagak itu sakti padahal raden Inu diberikan arah yang salah. Diperjalanan Raden Inu bertemu dengan seorang kakek yang sedang kelaparan. Ternyata kakek adalah orang sakti yang baik Ia menolong Raden Inu dari burung gagak. Kakek itu memukul burung gagak dengan tongkatnya, dan burung itu menjadi asap. Raden Inu diberitahu dimana Candra Kirana berada, disuruhnya raden itu pergi ke Desa Dadapan. Ia menghampiri sebuah gubuk, di gubuk itu ia sangat terkejut karena dari balik jendela ia melihat Candra Kirana. Dan sihir dari nenek sihir pun hilang karena perjumpaan itu. Raden Inu memboyong tunangannya beserta nenek yang baik hati tersebut ke istana, dan Candra Kirana menceritakan perbuatan Dewi Galuh pada Baginda Kertamarta. Dewi Galuh mendapat hukuman yang setimpal. Akhirnya Candra Kirana dan Raden Inu Kertapati pun menikah, dan mereka hidup bahagia.

3. Unsur intrinsik dalam cerita
a. Tema : kecemburuan
b. Alur : maju
c. Penokohan
> Raja Kertamarta : baik, bijaksana
> Dewi Galuh : jahat, iri hati, dengki, egois
> Candra Kirana : baik, cantik, jujur
> Raden Inu Kertapati : tampan, gagah, baik, penolong
> Nenek sihir : jahat
> Mbok Rini : baik hati, penolong
d. Latar
> Tempat : Kerajaan Daha, sungai, Desa Dadapan, rumah Mbok Rini
> Waktu : pagi hari, siang hari, sore hari
> Peristiwa : Dewi Galuh yang meminta nenek sihir merubah Candra Kirana menjadi seekor keong mas
e. Sudut pandang : dia-an mahatahu
f. Amanat : jangan berbuat jahat dan iri hati melihat orang lain memperoleh keberuntungan, tapi bersyukurlah dengan apa yang kita miliki sekarang karena jika kita berbuat jahat pasti suatu hari nanti ada balasannya.

4. Identifikasi karakteristik
a. Ceritanya berkisah pada kerajaan, istana, dan keluarga kerajaan
b. Anonim, tidak diketahui nama pengarang
c. Tokohnya terdapat binatang
d. Bersifat fiktif
e. Ceritanya berbentuk legenda

Anonim mengatakan...

nama : M.Alif Rafiqi Akbar
no : 23
kelas: X4

1.Judul cerita : Malin Kundang
2.Ringkasan cerita :
Pada suatu waktu, di desa terpencil ada sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatera Barat. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang Ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas. Ayah Malin tidak pernah kembali ke kampung halamannya sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah.
Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Karena merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Malin memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi kaya raya setelah kembali ke kampung halaman kelak.
Awalnya Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya juga tidak pernah kembali setelah pergi merantau tetapi Malin tetap bersikeras sehingga akhirnya dia rela melepas Malin pergi merantau dengan menumpang kapal seorang saudagar. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya, Malin Kundang beserta istrinya.
Ibu Malin pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, ibunya melihat bekas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor memeluknya, Malin Kundang menjadi marah meskipun ia mengetahui bahwa wanita tua itu adalah ibunya, karena dia malu bila hal ini diketahui oleh istrinya dan juga anak buahnya.
Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menyumpahkan anaknya, "Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu".
Tidak berapa lama kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah perjalanan datang badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Air Manis, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.
3. Unsur Instrinsik
- tema ; anak yang durhaka kepada ibunya
- alur : maju
- perwatakan:
a)malin kundang : egois,durhaka,keras kepala
b)ibu malin: tabah, sabar,pengertian,pantang menyerah
- latar :
a)tempat: tepi pantai
b)waktu : siang hari,sore hari dan malam hari
c)peristiwa: karna malinkundang yg tidak mau mengakui ibunya setelah malin kundang menjadi saudagar kaya ibunya pun mengutuk malin kundang menjadi batu.
-sudut pandang : Diaan Maha Tau
-amanat: berbaktilah kpd orang tua selagi masi bisa di samping mendampingi kita sebab seberapa besar pun usaha yang kita lakukan untuk membalas kasih sayang orang tua itu tidak akan cukup sebab kasih orang tua sepanjang masa.

Anonim mengatakan...

Tugas : 9
Nama : Yela Belia
Kelas: X.4/36
1. Judul Cerita Rakyat : Tujuh Anak Lelaki
2. Ringkasan Cerita :
Alkisah, di sebuah kampung di daerah Nanggro Aceh Darussalam, ada sepasang suami-istri yang mempunyai tujuh orang anak laki-laki yang masih kecil.
sepasang suami-istri itu menanam sayur-sayuran untuk dimakan sehari-hari dan sisanya dijual ke pasar. Meskipun serba pas-pasan, kehidupan mereka senantiasa rukun, damai, dan tenteram.
Pada suatu waktu, kampung mereka dilanda musim kemarau yang berkepanjangan. Semua tumbuhan mati karena kekeringan. Akhirnya, mereka bersepakat hendak membuang ketujuh anak mereka ke sebuah hutan yang letaknya jauh dari perkampungan. Pada suatu malam, saat ketujuh anaknya sedang tertidur pulas, keduanya bermusyawarah untuk mencari cara membuang ketujuh anak mereka. Tanpa mereka sadari anak mereka yang ketiga mendengar percakapan kedua orang tuanya. Keesokan harinya, sepasang suami-istri itu mengajak ketujuh putranya ke hutan untuk mencari kayu bakar. Sesampainya di hutan, sang Ayah berkata kepada ketujuh anaknya untuk mencari hutan yang lebih luas dan banyak pohon. Ketika hari menjelang siang, sang Ibu pun mengajak ketujuh anaknya untuk beristirahat melepas lelah setelah hampir setengah hari bekerja. Pada saat itulah, sepasang suami istri itu meninggalkan ketujuh anak mereka di tengah hutan itu dan beralasan hendak mencari air. Karena lama tak kunjung kembali, mereka khawatir kalau sesuatu telah terjadi kepada orangtuanya dan memutuskan untuk mencarinya. Anak ketiga tiba-tiba angkat bicara bahwa orang tua mereka sengaja meninggalkan mereka di hutan karena orang tua mereka sudah tidak sanggup menghidupi mereka akibat kemarau panjang. Akhirnya mereka pasrah dan memutuskan untuk mencari kampung untuk disinggahi. Mereka menemukan rumah yang sangat besar dan muncul suara raksasa betina. Raksasa betina merasa iba dan menolong mereka, dia memberi makan dan menyuruh mereka pergi sebelum raksasa jantan datang dan memakan mereka, tidak lupa sebelum pergi raksasa betina memberi mereka intan dan emas. Dengan emas dan intan yang mereka miliki, ketujuh anak tersebut membeli tanah perkebunan di sebuah negeri dibawah perintah raja yang adil dan bijaksana. Mereka bekerja sangat tekun. Dengan kerja keras mereka selama bertahun-tahun dan tumbuh dewasa, akhirnya mereka memiliki harta kekayaan yang banyak dan rumah yang bagus. Pada suatu hari mereka rindu kepada orangtua mereka dan memutuskan untuk mencarinya. Sudah puluhan kampung mereka datangi, namun belum juga menemukannya. Hingga pada suatu hari, mereka pun menemukan kedua orangtua mereka di sebuah kampung dalam keadaan menderita. Ketujuh orang bersaudara itu sangat sedih melihat kondisi kedua orangtua mereka. Akhirnya, mereka membawa orangtua mereka ke tempat tinggal mereka untuk hidup dan tinggal bersama di rumah yang bagus.
Sejak itu, kedua orangtua itu berkumpul kembali dan hidup bersama dengan ketujuh orang anaknya.
3. Unsur Intrisik :- Tema: Perjuangan tujuh anak lelaki yang ditinggal oleh orang tuanya - Alur: Maju.- Penokohan: Tujuh anak lelaki > Tekun, rajin, tidak mudah putus asa, pemaaf
Orang tua tujuh anak lelaki > Egois, jahat, tega kepda anak-anaknya
Raksasa Betina> baik hati, suka menolong
- Latar: tempat > di sebuah kampung di daerah Nanggro Aceh Darussalam dan Hutan
waktu > keesokan hari, Ketika hari menjelang siang
peristiwa > Orangtuanya meninggalkan ketujuh anaknya – Ketujuh anak lelaki tersebut berusaha dengan tekun dan menjadi kaya
-Amanat: Meskipun tanpa orang tua, kita tidak boleh putus asa dan harus berusaha keras untuk mencapai tujuan. Dan jangan pernah melupakan dan membenci orang tua meskipun mereka tidak mempedulikan kita
4. Karakteristik cerita rakyat tersebut:
- tidak diketahui pengaranngnya
- penyebarannya dari mulu ke mulut (anonim)
- bersifat istana sentris
- ceritanya sesuai dengan keadaan masyarakat lama.

Anonim mengatakan...

Nama : Hendri Eriyan Rezqi
Kls/No Absen : X4/20

1. Judul Cerita : Sunan Pandan Arang

2. Ringkasan cerita :Ki Pandan Arang I yang dalam pemerintahannya merasa sangat menderita dan kecewa karena putri kesayangannya yang sangat cantik jelita sakit lumpuh.

Pada suatu hari, Sunan Kalijaga memberitahu bahwa di Gunung Gede ada orang yang pandai bernama Ranawijaya berasal dari Majaphit. Atas permintaan Ki Pandan Arang I, Ranawijaya datang ke Kadipaten. Dengan doa khusus, beliau mendoakan sang putri. Akhirnya sang putri dapat disembuhkan. Akhirnya Ranawijaya diambil sebagai menantu.

Ketika Ki Pandan Arang I meninggal dunia, Ranawijaya menggantikan dengan gelar Ki Pandan Arang II. Daerahnya maju pesat, rakyatnya makmur termasuk perkembangann agama Islam cukup memuaskan. Namun, kemakmuran dan keberhasilan dalam pemerintahannya membuat Ki Pandan Arang II lupa diri, ia jadi congkak, sombong dan kedekut. Ia selalu mengejar harta walaupun sudah melimpah ruah.

Mengetahui keadaan semacam itu, Sunan Kalijaga datang menyamar sebagai penjual rumput. Dalam kesempatan tawar menawar disisipkan peringatan terhadap perilaku Ki Pandan Arang II yang telah menyimpang dari ajaran agama Islam. Berulang kali Sunan Kalijaga datang memperingatkan, namun tak dihiraukan. Akhirnya Sunan Kalijaga menunjukkan kesaktiannya, setiap tanah yang dicangkulnya berubah menjadi sebongkah emas dan diberikan kepada Pandan Arang.

Pandan Arang sangat heran terhadap kesaktian penjual rumput. Setelah diketahui bahwa penjual rumput itu Suntan Kalijaga maka bersujud dan bertaubat. Pandan Arang melepaskan kedudukannya sebagai Adipati ingin berguru kepada Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga pun menyanggupi mengajarkan ilmu di Gunung Jabaikat dengan syarat perjalanan yang ditempuh tidak boleh membawa harta benda.

Setelah bulat tekadnya, Pandan Arang bersama istrinya meninggalkan Semarang menuju Gunung Jabaikat. Dasar naluri seorang wanita, Nyi Pandan Arang memasukkan seluruh perhiasanya dan sementara uang dinar ke dalam tongkat yang akan dibawanya. Dalam perjalanan, Nyi Pandan Arang tertinggal jauuh dari suaminya. Dia dihadang tiga orang penyamun. Direbutnya tongkatnya dan seluruh bawaannya. "Kangmas tolong! Ada tiga orang penyamun !"

Pada saat Ni Pandan Arang kembali menolong istrinya, tiga orang penyamun itu masih merebut perhiasan yang dipakai Nyi Pandan Arang. Melihat sikap kasar para penyamun, Ki Pandan Arang menjadi marah. "Hei! Manusia mengapa nekad seperti kambing domba."

Dengan izin Allah, wajah Sambangdlan (pemimpin penyamun) itu berubah menjadi domba atau keledai. Para penyamun takut melihat kesaktian Ki Pandan Arang. Sambangdalan bertaubat dan minta supaya wajahnya dikembalikan seperti semula. Pandan Arang memaafkan kesalahannya namun wajahnya tetap seperti domba. Sambangdalan akhirnya menjadi pengikut Pandan Arang dan lebih dikenal dengan Syeh Domba.

3. Unsur Intrinsik :
- Tema : Raja yang melakukan kesalahan lalu ia bertaubat
- Alur : Maju
- Sudut Pandang : Diaan maha tahu
- Penokohan :
a. Pandan Arang 1 : sangat menderita, mudah putus asa dan kecewa
b. Ranawijaya : Sombong, congkak,
c. Sunan Kalijaga : bijaksana, suka menasehati
Setting atau latar : Kerajaan, semarang, Gunung Jabaikat
Amanat : jangan berkhianat apabila diberi amanah
4. Karakteristik Cerita Rakyat :
- Cerita berkisah kerajaan sentries
- Cerita bersifat anonym
- Cerita berbentuk legenda
- Ceritanya menyebar dari perkataan orang-orang, dari mulut ke mulut

Anonim mengatakan...

NAMA : RAHMINDA FALIH
KELAS : X 4/29
1.JUDUL CERITA : UCAPAN AJAIB DAN PERI

2. RINGKASAN CERITA
Dahulu, ada seorang janda yang memiliki dua anak perempuan. Anak yang sulung angkuh dan pemarah seperti ibunya, sedangkan yang bungsu manis dan lemah lembut. Sang ibu sangat memanjakan anak sulung nya yang memiliki sifat yang mirip dengannya, dan memperlakukan si bungsu dengan sangat buruk. Si bungsu disuruhnya melakukan hampir semua pekerjaan di rumah

Pada suatu hari saat si bungsu sedang mengambil air di mata air, seorang wanita tua datang dan meminta air untuk minum
Wanita tua yang sebenarnya adalah seorang peri itu berkata, “Kamu sangat sopan dan suka menolong, jadi akan kuberikan keajaiban untukmu. Setiap kata yang kamu ucapkan akan mengeluarkan sekuntum bunga, batu permata, dan mutiara dari mulutmu
Sesampainya di rumah si bungsu di marahi oleh ibunya. Lalu si bungsu menceritakan apa yang telah terjadi. Setelah itu sang ibu menyuruh si sulung untuk ke sungai untuk menemui wanita tua.
Dengan bermalas-malas si sulung ke sungai,tapi apa yang terjadi justru sebaliknya,dia bertemu dengan seorang ratu. Dan ratu itu meminta minum tapi si sulung tidak mau mengambilkan minum. Dengan begitu si sulung tidak mendapatkan seperti apa yang di dapat oleh si bungsu tapi ia malah mengeluarkan katak,ular.
Setelah itu si sulung sesampainya dirumah dimarahi ibunya karena menjijikkan. Tapi sang ibu justru memarahi si bungsu. Karena ketakutan ia bersembunyi di hutan dan bertemu denga pangeran yang akhirnya menikahinya.
Lalu si sulung diusir oleh ibunya ke hutan.
3. unsur intrinsik cerita :
tema : ibu yang tidak adil dalam memberikan kasih sayang.
Alur: maju
Penokohan :
Bungsu : baik, lugu, penyayang
Sulung: pemalas
Ibu : galak , tidak adil
Pengeran : tampan, baik hati
Wanita tua / peri : baik hati, adil, suka menolong.
Setting /lattar : desa tepi sungai dan hutan(tempat)
Amanat: bahwa suatu keikhlasan dalam melakukan pekerjaan akan membuahkan hasil yang indah
Karakteristik cerita sastra klasik : tidak diketahui pengarangnya
Bersifat istana sentris
Mudah di pahami
Berbentuk dongeng

Anonim mengatakan...

NAMA : RATIH NUR AININ
KELAS : X 4/30
1.JUDUL CERITA : legenda kota cirebon

2. RINGKASAN CERITA
La Dana adalah seorang anak petani dari Toraja. Ia sangat terkenal akan kecerdikannya. Kadangkala kecerdikan itu ia gunakan untuk memperdaya orang. Sehingga kecerdikan itu menjadi kelicikan.
Pada suatu hari ia bersama temannya diundang untuk menghadiri pesta kematian. Sudah menjadi kebiasaan di tanah toraja bahwa setiap tamu akan mendapat daging kerbau. La Dana diberi bagian kaki belakang dari kerbau. Sedangkan kawannya menerima hampir seluruh bagian kerbau itu kecuali bagian kaki belakang.
Lalu La Dana mengusulkan pada temannya untuk menggabungkan daging-daging bagian itu dan menukarkannya dengan seekor kerbau hidup. Alasannya adalah mereka dapat memelihara hewan itu sampai gemuk sebelum disembelih. Mereka beruntung karena usulan tersebut diterima oleh tuan rumah.
Seminggu setelah itu La Dana mulai tidak sabar menunggu agar kerbaunya gemuk. Pada suatu hari ia mendatangi rumah temannya, dimana kerbau itu berada, dan berkata “Mari kita potong hewan ini, saya sudah ingin makan dagingnya.” Temannya menjawab, “Tunggulah sampai hewan itu agak gemuk.” Lalu La Dana mengusulkan, “Sebaiknya kita potong saja bagian saya, dan kamu bisa memelihara hewan itu selanjutnya.” Kawannya berpikir, kalau kaki belakang kerbau itu dipotong maka ia akan mati. Lalu kawannya membujuk La Dana agar ia mengurungkan niatnya. Ia menjanjikan La Dana untuk memberinya kaki depan dari kerbau itu.
Seminggu setelah itu La Dana datang lagi dan kembali meminta agar bagiannya dipotong. Sekali lagi kawannya membujuk. Ia dijanjikan bagian badan kerbau itu asal La Dana mau menunda maksudnya. Baru beberapa hari berselang La Dana sudah kembali kerumah temannya. Ia kembali meminta agar hewan itu dipotong.
Kali ini kawannya sudah tidak sabar, dengan marah ia pun berkata, “Kenapa kamu tidak ambil saja kerbau ini sekalian! Dan jangan datang lagi untuk mengganggu saya.” La dana pun pulang dengan gembiranya sambil membawa seekor kerbau gemuk.


3. unsur intrinsik cerita :
#Unsur Intrinsik#
Tema: orang yang menggunakan kecerdikan untuk keburukan
Alur: maju
Tokoh dan wataknya:
* La dana: cerdik, jahat
kawan la dana : tidak pintar, mudah tertipu
Latar: desa di toraja
Amanat: bahwa kita harus menggunakan kecerdasan yang kita miliki untuk hal yang baik dan jangan sampai kita mudah tertipu dengan orang lain, kita harus berpikir dulu sebelum bertindak.


Karakteristik cerita sastra klasik :

1. Disampaikan dari mulut ke mulut
2. Menggunakan bahasa yang dipengaruhi oleh bahasa Melayu
3. Bersifat istana sentris,karena berkisar dengan cerita yang berhubungan dengan istana
4. Tidak ada nama pengarang
5. Tokoh yang ditampilkan, keluarga istana, dan tumbuhan
6. Bersifat fiktif

Anonim mengatakan...

Nama : Harum M.S
Kelas : X-4
No : 19

KUTUKAN RAJA PULAU MINTIN

Pada zaman dahulu, terdapatlah sebuah kerajaan di Pulau Mintin daerah Kahayan Hilir. Kerajaan itu sangat terkenal akan kearifan rajanya. Akibatnya, kerajaan itu menjadi wilayah yang tenteram dan makmur.
Pada suatu hari, permaisuri dari raja tersebut meninggal dunia. Sejak saat itu raja menjadi murung dan nampak selalu sedih. Keadaan ini membuatnya tidak dapat lagi memerintah dengan baik. Pada saat yang sama, keadaan kesehatan raja inipun makin makin menurun. Guna menanggulangi situasi itu, raja berniat untuk pergi berlayar guna menghibur hatinya.
Untuk melanjutkan pemerintahan maka raja itu menyerahkan tahtanya pada kedua anak kembarnya yang bernama Naga dan Buaya. Mereka pun menyanggupi keinginan sang raja. Sejak sepeninggal sang raja, kedua putranya tersebut memerintah kerajaan. Namun sayangnya muncul persoalan mendasar baru.Kedua putra raja tersebut memiliki watak yang berbeda. Naga mempunyai watak negatif seperti senang berfoya-foya, mabuk-mabukan dan berjudi. Sedangkan buaya memiliki watak positif seperti pemurah, ramah tamah, tidak boros dan suka menolong.
Melihat tingkah laku si Naga yang selalu menghambur-hamburkan harta kerajaan, maka si Buayapun marah. Karena tidak bisa dinasehati maka si Buaya memarahi si Naga. Tetapi rupaya naga ini tidak mau mendengar. Pertengkaran itu berlanjut dan berkembang menjadi perkelahian. Prajurit kerajaan menjadi terbagi dua, sebahagian memihak kepada Naga dan sebagian memihak pada Buaya. Perkelahian makin dahsyat sehingga memakan banyak korban.
Dalam pelayarannya, Sang raja mempunyai firasat buruk. Maka ia pun mengubah haluan kapalnya untuk kembali ke kerajaanya. Betapa terkejutnya ia ketika menyaksikan bahwa putera kembarnya telah saling berperang. Dengan berang ia pun berkata,"kalian telah menyia-nyiakan kepercayaanku. Dengan peperangan ini kalian sudah menyengsarakan rakyat. Untuk itu terimalah hukumanku. Buaya jadilah engkau buaya yang sebenarnya dan hidup di air. Karena kesalahanmu yang sedikit, maka engkau akan menetap di daerah ini. Tugasmu adalah menjaga Pulau Mintin. Sedangkan engkau naga jadilah engkau naga yang sebenarnya. Karena kesalahanmu yang besar engkau akan tinggal di sepanjang Sungai Kapuas. Tugasmu adalah menjaga agar Sungai Kapuas tidak ditumbuhi Cendawan Bantilung."
Setelah mengucapkan kutukan itu, tiba-tiba langit gelap dan petir menggelegar. Dalam sekejap kedua putranya telah berubah wujud. Satu menjadi buaya. Yang lainnya menjadi naga.

• UNSUR INSTRINSIK CERITA :
1. Tema : Kepercayaan Seorang Raja
2. Alur : Maju
3. Penokohan :
Sang Raja : Baik, Bijaksana, Peduli, Tegas
Pangeran Naga : senang berfoya-foya, mabuk-
mabukan dan Berjudi
Pangeran Buaya : pemurah, ramah tamah, tidak boros
dan suka menolong
4. Setting : Latar Tempat : Istana, Laut, Sungai
Latar Waktu : Pagi hari
Latar Suasana : Menegangkan
5. Sudut Pandang : Orang ketiga
6. Amanat : - Pergunakanlah kepercayaan orang
lain terhadap kamu dan lakukan dengan
sebaik- baiknya.
- Jadilah seorang pemimpin yang baik dan
mengerti kemauan rakyat.
- Tepatilah janji terhadap orang lain.

• KARAKTERISIK CERITA :
1.Bersifat isatana sentris
2.Tidak diketahui pengarangnya/anonim
3.Cerita berdasarkan masyarakat pada masa lalu
4.Cerita berupa dongeng

Anonim mengatakan...

Nama : Eko Fajar w
No : 14
Kelas : X4

•Judul cerita : Timun Mas
•Ringkasan cerita :
Di suatu desa hiduplah seorang janda tua yang bernama mbok Sarni. Tiap hari dia menghabiskan waktunya sendirian, karena mbok Sarni tidak memiliki seorang anak. Sebenarnya dia ingin sekali mempunyai anak, agar bisa membantunya bekerja.
Pada suatu sore pergilah mbok Sarni ke hutan untuk mencari kayu, dan ditengah jalan mbok Sarni bertemu dengan raksasa yang sangat besar sekali.
Mbok sarni di tnya oleh raksasa dan agar anaknya di berikan kepada saksasa, tapi mbok sarni tidak punya anak.
Setelah mbok Sarni mengatakan bahwa dia tidak punya anak dan ingin sekali punya anak, maka si Raksasa memberinya biji mentimun agar untuk di tanam oleh mbok sarni agar mendapatkan anak.Setelah dua minggu, mentimun itu nampak berbuah sangat lebat dan ada salah satu mentimun yang cukup besar. Mbok Sarni kemudian mengambilnya , dan setelah dibelah ternyata isinya adalah seorang bayi yang sangat cantik jelita. Bayi itu kemudian diberi nama timun emas.
Akhirnya pada suatu hari datanglah si Raksasa untuk menagih janji. Mbok Sarni sangat ketakutan, dan tidak mau kehilangan timun emas.mbok sarni kepada raksasa agar dating ke sini lagi dua tahun lagi agar lebih besar timun emas untuk disantap.akhirnya mbok sarni berfikir agar anaknya tidak di ambil oleh raksasa.
Pada suatu malam mbok Sarni bermimpi. Dalam mimpinya itu, ia diberitahu agar timun emas menemui petapa di Gunung. Pagi harinya mbok Sarni menyuruh timun emas untuk segera menemui petapa itu. Setelah bertemu dengan petapa, timun emas kemudian bercerita tentang maksud kedatangannya. Sang petapa kemudian memberinya empat buah bungkusan kecil yang isinya biji mentimun, jarum, garam, dan terasi.
Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji.mbok sarni tidak ingi kehilangan anaknya akhirnya mbok sarni menyerahkan dirinya kapada raksasa tetapi raksasa tidak mau.akhirnya timun emas keluar juga dan dia di kejar-kejar oleh raksasa, akhirnya dia melemparkan bingkisan itu dan raksasa itu langsung punah.

•Unsur – Unsur Instrinsik :
-Tema : Janji yang di Ingkari
-Alur : Maju
-Perwatakan :
a)Mbok Sarni : mengingkari janji, baik hati, pekerja keras, teguh pada pendirian
b)Timun Mas : pemberani, baik hati , pantang menyerah
c)Raksasa : baik hati, rakus, licik, jahat,serakah
-Latar :
a)Tempat : di desa dan di hutan
b)Waktu : malam hari dan siang hari
c)Kejadian : Mbok sarni yg tidak mempunyai anak meminta kepada raksasa agar di beri anak oleh raksasa. Akhirnya sang raksasa mengabulkan permintaannya dengan memberinya timun mas dengan syarat mengembalikan anak itu setelah berumur tujuh belas tahun untuk di santap oleh raksasa, setelah tujuh belas tahun sang raksasa pun menagih kepada mbok Sarni namun Mbok sarni mengingkari janjinya dan timun mas pun berhasil mengalahakan raksasa hingga mati dan mereka berdua hidup bahagia.
-Sudut Pandang : Diaan Maha Tahu
-Amanat :
Jangan lah menjadi orang yang mudah mengingkari janji dan menjadi orang yang serakah sebab ada balasan di setiap apa yang kita kerjakan dan menjadi tanggungan kita sendiri.

Anonim mengatakan...

Nama : Bakti Sadewa
No : 09
Kelas : X4

1. Judul cerita : Danau Toba
2. Ringkasan cerita :
Dahulu kala, Danau Toba adalah sebuah padang yang sangat gersang dan tandus. Disana tinggallah seorang pemuda yang sangat miskin dan sebatang kara. Untuk menghidupi dirinya, setiap hari dia pergi memancing di sungai hingga suatu hari ia berhasil mendapatkan seekor ikan yang sangat gemuk dan berwarna keemasan. Semula pemuda tersebut sangat girang karena sudah membayangkan bisa makan enak nanti malam. Tetapi ternyata ikan tersebut bisa menangis dan memohon untuk dilepaskan kembali. Akhirnya karena iba, pemuda tersebut melepaskan ikan tersebut ke sungai dan pulang ke rumah.
Keesokan paginya saat bangun tidur, pemuda tersebut sangat terkejut karena melihat seorang gadis cantik yang mengaku sebagai ikan yang ia selamatkan kemarin sedang menata makanan di meja makan untuk si pemuda. Gadis tersebut berjanji untuk memasak makanan yang enak-enak untuk pemuda tersebut sebagai ucapan terima kasih. Akhirnya suatu hari pemuda tersebut melamar si gadis dan si gadis pun menerimanya dengan syarat bila suatu saat mereka mempunyai keturunan, san anak tidak boleh tahu sebenarnya ibunya adalah seekor ikan. Hingga suatu hari mereka mempunyai seorang anak laki-laki yang sangat suka makan. Sejak mempuyai anak tersebut tidak pernah ada makanan tersisa di rumah.
Suatu hari saat sang ayah memangcing, sang ibu menyuruh anaknya untuk mengantarkan bekal kepada ayahnya. Di perjalanan sang anak mengintip isi rantang yang ternyata berisi telur ikan, sambal, dan nasi panas. Si anak pun langsung memakan habis isi rantang tersebut dan memberikan rantang yang telah kosong kepada ayahnya. Melihat rantang yang telah kosong, sang ayah sangat marah dan membanting rantang tersebut sambil mencaci anak tersebut dengan sebutan "anak ikan". Sang anak berlaripulang dan mengadu ke ibunya. Mendengar cerita tersebut sang istri sangat sedih dan perlahan lahan sisik keemasan mulai menutupi tubuhnya, begitu juga dengan tubuh anaknya dan mereka berdua berubah menjadi ikan.
Saat pulang dari memancing, si ayah terkejut melihat anak dan istrinya telah berubah menjadi ikan. Dia menyadari kesalahannya dan memohon supaya anak dan istrinya berubah menjadi manusia kembali. Namun semuanya telah terlambat. Sang ayah sangat sedih dan terus menangis. Tak lama kemudian tanah tempat mereka tinggal telah berubah menjadi danau yang berwarna kebiruan dan terkenal dengan nama Danau Toba. Sang ayah yang terus menangis berubah menjadi sebuah pulau di tengah danau yang dikenal dengan Pulau Samosir.

3. Unsur Instrinsik :
-tema : kebaikan yang dib alas dengan ingkar janji
-alur : maju
-perwatakan:
a)ayah : baik hati, keras kepala , mudah emosi , mengingkari janji
b)gadis : baik hati, suka menolong, sabar, berbalas budi
c)anak : baik, patuh, jahil
-latar :
a)tempat : di desa yang tandus dan danau yang biru
b)waktu : siang hari
-sudut pandang : Diaan Maha Tahu
-amanat : sebelum mengutarakan sesuatu sebaiknya di pikirkan sebaik mungkin agar tidak menjadi permasalahan yang merugikan diri sendiri

Anonim mengatakan...

Nama : Ganesh Julia Sawitri
Presensi : 17
Kelas : X-4

1. Judul Cerita : Pinokio
2. Ringkasan Cerita :
Pada suatu hari, ada seorang kakek yanghidup sendiri disuatu desa. Kakek ini bekerja sebagai pembuat boneka. Karena kakek merasa kesepian, ia membuat boneka yang sengaja ia simpan untuk menemani dirinya sendiri, dan dia juga berharap supaya boneka ini bias menjadi manusia sungguhan. Kakek ini adalah orang yang sangat baik. Saking baiknya ada peri yang sangat menyayanginya dan ingin mengabulkan do’anya.
Bineka itu hidup. Tapi sebelum kakek menyadari kehadiran sang peri, peri berpesan pada boneka itu supaya menjadi anak yang baik dan menurut atau jika ia membangkang, maka ia akan dikenai sanksi, yaitu hidungnya akan memanjang.
Kakek itu sangat senang saat mengetahui bonekanya hidup dan ia menamainya pinokio. Pinokio tumbuh menjadi anak yang nakal. Sehingga hidungnya semakin memanjang. Kakek curiga dan menegurnya. Maka pinokio berkata yang sejujurnya pada kakekdan selama ia berkata jujur hidungnya memendek dan menjadi normal.
3. Unsur Intrinsik ::
- Tema : seorang anak yang harus berkata jujur.
- Alur : maju mundur
- Penokohan : Kakek : baik, jujur, penyayang, dan sabar
Pinokio : nakal, jujur, dan penurut
Peri :penyayang dan baik serta adil
- Latar : waktu : suatu hari dan sepanjang hari
Tempat : rumah
Peristiwa : pinokio berbohong, pinokio jujur, pinokio hidungnya memanjang, dan pinokio hidungnya mengecil lagi, serta saat peri dating dan menjadikan pinokio manusia sungguhan.
- Amanat : = kita harus jujur pada orangtua
=kita harus menggunakan waktu dengan baik, tidak boleh mengambil waktu belajar untuk bermain.
4.Identifikasi cerita klasik :
-mengunakan bahasa yang ringan
-memberi kesenangan dan pemhaman tentang kehidupan
-mengandung amanat
-bersifat fantastis
-penyajian secara langsung

Narissa Nur A.S mengatakan...

Nama : Narisa Nur Aini Said
No : 25
Kelas : X.4

1. Judul cerita : Snow White dan 7 kurcaci
2. Ringkasan cerita :
Snow White adalah putri muda yang tinggal di istana bersama ibu tirinya, Ratu Jahat. Snow White memiliki suara yang merdu. Walau diperlakukan buruk oleh Ratu Jahat, Snow White tetap ceria. Dia bernyanyi sambil bekerja, ditemani burung-burung merpati. Ratu Jahat tidak senang Snow White menjadi gadis tercantik seperti yang dikatakan cermin ajaibnya. Dia mau membunuh Snow White dengan jasa seorang pemburu. Snow White dibawa ke hutan oleh pemburu. Pemburu yang hendak membunuh Snow White tidak tega melaksanakan perintah sang ratu. Dia pun menyuruh Snow White kabur. Snow White berlari ke dalam hutan. Dia ketakutan karena di tengah hutan yang besar dan sangat gelap, ditambah dia masih tidak percaya Sang Ratu mau membunuhnya. Dia terjatuh dan menangis. Namun binatang-binatang hutan berdatangan dan menghiburnya. Snow White mempunyai kepribadian yang sederhana dan pandai menyanyi. Dia dibawa para binatang ke pondok kurcaci. Menemukan rumah kurcaci kotor, Snow White berinisiatif untuk membersihkannya. Karena kelelahan, Snow White tertidur. Setelah terbangun, Snow White berteman baik dengan para kurcaci yang sudah pulang dari bekerja bertambang yang sempat takjub akan keberadaan Snow White di pondok mereka. Ketika ketujuh kurcaci itu pergi menambang permata, Ratu Jahat yang telah berubah wujud melalui ramuan menjadi nenek tua datang ke pondok kurcaci. Ratu Jahat menipu Snow White yang sedang membuat kue pai. Ratu Jahat memberikan apel beracun yang katanya, kalau Snow White memakan apel pemberiannya sambil mengucapkan harapannya, harapan Snow White akan terkabul. Ketika Snow White memakan apel beracun itu, Snow White malah jatuh tak sadarkan diri. Para kurcaci diberitahu oleh binatang-binatang hutan tentang kedatangan Ratu Jahat, mengejar Ratu Jahat sampai ke puncak tebing di mana sang ratu jatuh dan meninggal. Tetapi Snow White tidak terselamatkan. Dia akhirnya diletakkan di dalam peti kaca. Pada musim semi, Pangeran yang mendengar kabar tentang meninggalnya Snow White, mencari dan berhasil menemukannya. Dia mencium Snow White dan Snow White pun terbangun. Hanya ciuman cinta sejati yang dapat mengalahkan kutukan. Pangeran dan Snow White pergi menuju istana dan hidup bahagia.
3.#Unsur Intrinsik :
~ Tema : Kebaikan Hati Seseorang
~ Alur : Maju
~ Penokohan :
Snow White : baik hati, polos, ceria , ramah, dan rajin
Ratu Jahat : jahat, dan sombong
Para Kurcaci : baik , suka menolong , rajin dan ramah
Pangeran : baik , dan setia
Cermin ajaib : jujur
~ Latar :
Tempat : rumah Snow White dan rumah Para kurcaci
Waktu : pagi hari , siang hari dan malam hari
Keadaan : menyedihkan dan membahagiakan
~ Amanat :
Bersikaplah baik dan tidak sombong
Kecantikan abadi adalah sifat yang baik hati
#Unsur Ekstrisik :
~ Nama Pengarang : Grimm Bersaudara
~ Asal Pengarang : Jerman
4. Karakteristik :
~ Prosa lama sesuai dengan keadaan masyarakat yang mengalami perubahan yang sangat lambat
~ Berkisah tentang kerajaan
~ Prosa hampir seluruhnya berbentuk dongeng
~ Tidak dipengaruhi kesusastraan Hindu dan Arab
~ Cerita bersifat anonim

Literzet Sobri mengatakan...

Banyak siswa yang baca....Siip...lebih banyak lagi lebih siip loagi

estismabatiksatu mengatakan...

wah... meski belajar di rumah ternyata tetap aktif. Makasih untuk semua yang ikut gabung.

Posting Komentar

 
BAHASA DAN SASTRA SANG MERPATI PUTIH © 2010 | Designed by Blogger Hacks | Blogger Template by ColorizeTemplates