SOLUSI TEKNIK PENYELESAIAN SOAL TES
Jumat, 23 Oktober 2015
SEND
A PROBLEM
SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN SOAL TES
Kurikulum
2013 di tahun 2015 merupakan kurikulum yang bertujuan untuk menyempurnakan
kurikulum sebelumnya. Namun dalam proses pelaksanaannya, beberapa waktu yang
lalu sempat menjadi bahan perbincangan di dunia pendidikan dengan berbagai tanggapan yang bervariasi. Salah
satu tanggapan dari pihak yang kurang setuju, dengan alasan yang cukup nyata
dihadapi secara langsung oleh para pendidik di lapangan, Alasan tersebut adalah
kesulitan pendidik dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat. Metode
pembelajan yang tepat yang dimaksud adalah yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan dalam pembelajaran sekaligus yang sesuai dengan kondisi siswa
dengan segala sarana prasarana yang mendukung proses pembelajaran tersebut.
Proses
pembelajaran menjelang Ujian Akhir Semester (UAS), Ujian Sekolah, ataupun Ujian
Nasional tentu ada sedikit perbedaan, dimana keaktifan siswa sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaiakan soal-soal dari beberapa materi
yang berbeda. Tingkat kesulitannyapun tentu lebih tinggi dibandingkan dengan
jenis ulangan harian. Kemudian muncul pertanyaan metode pembelajaran apa yang
tepat dalam penyelesaian soal-soal tersebut? Hal ini tidak menutup kemungkinan
pendidik di kelas masih menggunakan metode lama, dimana proses pembelajaran
hanya terpusat pada guru (teacher
centered learning) dalam penyelesaian soal-soal. Sementara peserta didik
selain dituntut aktif dalam pembelajaran juga ditarget mendapatkan nilai
maksimal.
Untuk
membentuk peserta didik yang aktif dapat dirangsang dengan metode pembelajaran
yang aktif pula. Pembelajaran aktif merupakan suatu proses pembelajaran yang
dalam pelaksanaannya memberikan kesempatan kepada peserta didik terlibat dalam
penyelesaian tugas-tugas pemikiran tingkat tinggi (higher order thinking), seperti menganalisis, melakukan sisntesis,
dan evaluasi.
Hal
ini memperlihatkan bahwa pembelajaran aktif sangat menekankan pada pembelajaran
dengan essensi mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran untuk
melakukan banyak kegiatan tidak sekedar melihat, mendengar, dan mencatat.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan strategi pembelajaran ini berbasis
siswa (student centered learning).
Sedangkan manivestasinya dapat diwujudkan dengan menggunakan metode pembelajarn
kooperatif, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran berbasis masalah, dan
pembelajaran berbasis proyek.
Mengirim
masalah (send a problem) merupakan
salah satu teknik pembelajaran sebagai alternatif dalam menghadapi pemecahan
soal-soal ujian semesteran ataupun soal UAS/UAS di kelas. Aktivitas ini
mendorong peserta didik untuk berpikir secara mandiri dan berpikir dalam tim
secara kritis dan analisis. Hal itu dapat membentuk peserta didik menjadi
aktif. Guru sebagai fasilitator harus
mampu membangun lingkungan pembelajaran yang kondusif dan nyaman dengan cara mengatur
kelas sedemikian rupa. Sehingga terbentuk kelompok-kelompok peserta didik yang
siap mengikuti pembelajaran.
Warsono
dan Haryanto, 2013: 229 menyampaikan langkah-langkah dalam teknik Send A Problem adalah sebagai berikut:
1) siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa; 2)
tiap siswa dalam satu tim menuliskan
suatu pertanyaan dalam suatu kartu sesuai petunjuk, kartu pada halaman depan berisi
pertanyaan dan kartu disebalik halaman berisi jawaban. Pertanyaan dibahas dalam
timnya untuk jawaban yang benar. Jadi terdapat empat pertanyaan dan empat
jawaban; 3) seluruh soal yang ada dikumpulkan dan diserahkan kepada tim yang
lain; 4) tim yang lain menerima dan menanggapi. Siswa pertama pada tim penerima
membaca pertanyaan dari tim pengirim. Jika tim penerima tidak setuju dengan
jawaban tim pengirim. Maka tim penerima menuliskan jawaban alternatifnya pada
halaman jawaban di sebaliknya; 5) proses dalam kelompok diulang. Sekarang siswa
kedua dari tim penerima membaca pertanyaan dari tim pengirim dan dibahas lagi,
demikian sampai ke siswa ketiga dan siswa keempat: 6) jika tim kedua sudah
mencapai konsensus jawabannya, seluruh kartu soal dikirim ke tim yang baru
lagi; 7) hal semacam ini diulangi dalam tim dalam tim yang lain (tim ketiga dan
saterusnya) sampai akhirnya kartu soal
itu kembali ke tim pengirim asalnya; 8) tim pengirim melakukan
verifikasi, membandingkan jawaban, melakukan refleksi terhadap jawaban dari
pertanyaan yang mereka buat sendiri.
Kesulitan
pemecahan masalah dalam bentuk pembahasan soal-soal menggunakan teknik Send A
Problem akan dapat terselesaikan dengan baik. Penyelesaiannya soal-soal
yang dianggap sulit dilakukan dengan memberikan kebebasan kepada peserta didik
dalam menjawab soal. Jawaban soal yang kemungkinan bervariasi dalam tiap
kelompok/tim akan di verifikasi oleh tim asal sehingga akan muncul jawaban yang
dianggap paling tepat sesuai petunjuk pendidik sebagai fasilitator.
Menuju
hasil pembelajaran optimal dibutuhkan pendidik yang mampu melaksanakan perannya
dengan baik. Peran sebagai pendidik yang baik diperoleh dari kemampuan pendidik
dalam mengelola kelas dan mengelola materi pembelajaran. Sedangkan materi
pembelajaran yang baik sudah tertuang dan terangkum di dalam kurikulum 2013
dengan segala kelebihan dan kekurangannya. (Di terbitkan di majalah Hadila Edisi 96/Juni 2015)
Tentang Esti
Keseharian disibukkan dengan membimbing anak-anak didiknya dan 3 anak di rumahnya yang lapang di Sukoharjo. Setelah menyelesaikan pendidikan S2 UNS digunakan waktunya untuk kegiatan-kagiatan karya dan penikmat seni dan sastra. Baginya hidup sebuah keikhlasan dan tanggungjawab yang ternyata mampu jadi teman setia untuk setiap langkah-langkahnya.
0 comments:
Posting Komentar