• Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id.
  • Mari belajar Drama Lewat Blog
  • Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id.

Jenis-Jenis Drama dilihat dari segi penceritaannya Prof.M Atar Semi

Rabu, 22 Desember 2010
Jenis-Jenis Drama dilihat dari segi penceritaannya (Sem V)
Prof.M Atar Semi

1. Tragedi
Adalah sejenis drama yang berakhir dengan kesedihan, biasanya setidak-tidaknya terjadi suatu kematian memiliki sifat kepahlawanan dan keberanian. Peristiwa yang ditampilkan adalah peristiwa yang jujur dan murni. Suesuatu yang terjadi haruslah terjadi tidak boleh dibelokkan pada kebetulan yang menyenangkan. Kasihan dan rasa takut merupakan emosi-emosi dasar yang tertumpah terhadap pelaku utama. Kegagalan dalam memperjuangkan kebenaran menimbulkan rasa kasihan dan sekalihus rasa setia kawan. Di dalam tragedi besar, umumnya digambarkan pemuda yang gagah perkasa mempertaruhkan diri menentang segala rintangan dan kezaliman namun ia tidak mempunyai kekuatan yang seimbang, sehingga ia menemui kegagalan, dan bahkan kematian.

2. Komedi
Adalah sejenis drama yang berfungsi menyenangkan hati atau memancing suasana gembira dalam bentuk tersenyum kecil sampai terbahak-bahak. Komedi muncul karena adanya kesadaran mengenal sesuatu yang kita anggap normal, pantas, dan sopan yang kemudian secara intelegensia kita bandingkan dengan apa yang terjadi di atas panggung. Bila yang terjadi menyimpang dari apa yang kita kenal maka muncullah rasa lucu tersebut. Oleh karena itu lebih mementingkan situasi daripada dialogapik dan berlian.
Ciri-ciri komedi:
1. Menampilkan tokoh yang selalu diperlakukan secara rendah.
2. Menggambarkan sesuatu yang dekat sekali hubungannya dengan apa yang kita kenal dalam kehidupan atau setidaknya kita merasa bahwa hal itu mungkin saja terjadi.
3. Apa yang terjadi muncul dari tokoh itu sendiri,bukan karena ciptaan situasi. Sedangkan situasi hanya merupakan landas tumpu yang memberi kemungkinan sesuatu itu terjadi.
4. Gelak tawa yang muncul oleh lakon ini adalah merupakan gelak tawa yang dihasilkan oleh bijaknya ia mendapatkan segi-segi lucu dari perilaku pemain.

3. Tragikomedi
Drama jenis ini umumnya mengetengahkan suatu unsur kegembiraan dan kelucuan di bagian awal kemudian disusul oleh peristiwa-peristiwa tragis. Dengan begitu berkecenderungan untuk memperlihatkan hal-hal yang bersifat duniawi yang membaurkan segi suka dan duka itu, atau suka dan duka itu datangnya silih berganti, di dalam kehidupan sesutau kita memperoleh sesuatu yang lain.
Dari segi alurnya, tragikomedi ini mempunyai dua kemungkinan alur, akni alur yang berakhir sedih dan yang berakhir gembira. Alur yang berakhir gembira diawali dengan kesedihan dan alur yang berakhir sedih diawali dengan kegembiraan, hambatan. Dan kesusahan.


4. Melodrama
Melodrama merupakan jenis drama komedi. Tetapi nilainya lebih rendah, bahkan sukar untuk dikatakan sebagai drama yang baik, disebabkan mengekploitasi emosi penonton yang kurang kritis dengan menyuguhi adegan horor, memancing perasaan belas kasihan secara berlebian, dan tidak memeprlihatkan hubungan logis antara sebab akibat. Oleh sebab itu melodrama tidak pernah akan berhasil bila ia tidak berlandaskan tujuan-tujuan yang baik.
Ciri-ciri melodrama:
1. Mengetengahkan suatu tokoh atau subyek yang serius tetapi tokoh itu merupakan tokoh yang diadakan tidak outentik
2. Mata rantai sebab-akibatnya tidak dapat dipertanggungjawabkan, dalam arti bahwa sesuatu itu muncul secara kebetulan.
3. Emosi yang ditimbulkan cennderung untuk berlebihan bahkan mengarah pada sentmentalis.
4. Sang pahlawan senantiasa memenangkan perjuangan.

Ditinjau dari segi penokohannya, beda melodrama denga tragedi adalah melodrama menampilakan okoh-tokoh yang lebih keras dan galak. Bila dia orang baik maka kebaikannya melebihi dari kenyataan yang kita temui dalam masyarakat, serta tidak didukung oleh psikilogi yang mantap.
Karena sensasi atau luapan kegembiraan pada akhir suatu melidrama yang diciptakan tanpa dukungan mata rantai sebab akibat yang meyakinkan maka sering yang muncul adalah sikap emosi yang sentimentil. Dan bukan emosi yang sejati.


5. Farce

Farce memiliki hubungan yang erat dengan komedi. Farce merupakan drama yang berhubungan erat dengan komedi. Bertujuan memancing ketawa dan rasa geli dengan cara yang berlebih-lebihhan tanpa didukung segi psikologis yang mendalam. Perwatakan dan kecerdasan tidak begitu penting yang lebih penting adalah kemampuan menciptakan secara tepat situasi yang lucu. Umumnya agak kasar dan kurang sopan. Pleh sebab itu farce cenderung menggambarkan tokoh-tokoh yang bandel dan kurang sopan.Ciri-ciri farce aadalah:
1. Lebih memperlihatkan plot dan situasi ketimbang karakteristik.
2. Tokoh-tokoh yang ditampilkan mungkin ada, , tetapi kemungkinan itu tipis
3. Menimbulkan atau memancing ketawa secara berlebihan atau kelucuan yang tidak karuan.
4. Segala yang terjadi diciptakan oleh situasi bukan tokoh.

Perlu diingat bahwa bahwa farce memberi kesan dan menggena pada penonton yang berpendidikan dan berpengetauan luas. Karena memerlukan kecepatan dan kejelian menangkap dan menemukan segi-segi yang aneh yang menimbulkan kelucuan.
Jenis-jenis drama yang lain:
1. Drama Heroik
2. Komedi tingkah laku
3. Komedi sentimantal
4. Drama propaganda
5. Drama Ide
6. Drama sejarah
7. Sendratari
8. Mime
9. pantomime (vulgas sentimental)

3 comments:

Anonim mengatakan...

saya sangat terkesan dengan jenis drama yang sangat banyak, sehingga rasanya saya sangat bingung saat ini.

estismabatiksatu mengatakan...

Dari yg saya baca Prof.M Atar Semi menjelaskan jenis-Jenis Drama dilihat dari segi penceritaannya seperti di atas. Sedangkan jenis drama dilihat dari segi penggarapannya meliputi:
Drama Tradisional
Drama Modern
Drama Kontemporer

Unknown mengatakan...

ada yang bisa mendefinisikan secara terperinci apa itu drama sejarah dan apa itu drama tragedi beserta ciri -ciri yang melekat pada setiap jenis drama tersebut? tolong!!

Posting Komentar

 
BAHASA DAN SASTRA SANG MERPATI PUTIH © 2010 | Designed by Blogger Hacks | Blogger Template by ColorizeTemplates