MEMAHAMI PUISI KELAS X SEMERTER GENAP
Minggu, 30 Januari 2011
MEMAHAMI PUISI
Standar Kompetensi
5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung
Kompetensi Dasar
5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman
Indikator
• Mengidentifikasi (majas, rima, kata-kata berkonotasi dan bermakna lambang)
• Menanggapi unsur-unsur puisi yang ditemukan
• Mengartikan kata-kata berkonotasi dan makna lambang
A. Pengertian Puisi Adalah salah satu karya fiksi yang singkat dan padu.
Ciri-ciri puisi dilihat dari segi bentuk atau kebahasaan oleh Herman J. Waluyo di uraikan separti berikut.
1. Pemadatan bahasa. Bahasa dipadatkan agar memiliki kekuatan (ruh). Jadi, meskipun diwujudkan dalam bentuk kata atau frasa, diharapkan kata hasil pemadatan itu memiliki makna yang lebih luas daripada kalimat.
2. Pemilihan kata khas. Kata-kata yang dipilih oleh penyair dipertimbangkan benar dari berbagai aspek dan efek pengucapannya.
3. Kata konkret. Karena bahasa yang digunakan oleh penyair dipadatkan, tak jarang kesulitan untuk menafsirkan makna itu. Karenanya, oleh penyair kata-kata itu diperkonkret sehingga lebih jelas maknanaya bagi pembaca.
4. Pengimajian. Dalam rangka memperjelas makna, penyair menciptakan kata atau susunan kata sehingga dapat membuat kata yang abstrak menjadi lebih konkret.
B. Membahas Puisi
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memahami puisi:
a. Menganalisis melalui unsur-unsur puisi.
Menurut Jabrohim et al. (2003: 34), puisi memiliki dua macam struktur, yaitu struktur fisik dan struktur batin. Unsur-unsur yang termasuk dalam struktur fisik adalah diksi, pengimajinasian, kata kongkrit, majas ( meliputi lambang dan kebiasaan), bersifikasi(meliputi rima dan metrum), tipografi, dan sarana retorika. Struktur batin puisi, meliputi: tema, nada, perasaan, dan amanat.
b. Mambuat parafrasa atau mengubah puisi menjadi paparan atau prosa, yang meliputi dua kegiatan, yaitu:
1. Memberi penanda pertalian makna antarkata, antarbaris, dan
antarbait (memberi atau menambah kata atau imbuhan yang
diperlukan)
2. Mencari makna setiap kata yang diperlukan
Berikut ini langkah-langkah memparafrasakan puisi.
1. Pahami puisi yang akan diparafrasakan. Baca dan pahami kalimat-
kalimat puisi! Carilah hubungan antarunsurnya!
2. Temukan adanya penyimpangan dan keunikan aspek kebahasaan pada
puisi yang di parafrasakan! Dalam hal ini, kita harus menguasai
berbagai konvensi bahasa, seperti kosa kata, ejaan dan tata bahasa.
3. Tulis kembali puisi yang akan diparafrasakan dalam bentuk baru.
c. Menganalisis berdasarkan gambaran pengindraan, perasaan, pikiran, dan imajinasi. Gambaran-ganbaran itu disebut citraan (imagery).
Menurut Rahmat Djoko Pradopo.
Tujuan citraan ini adalah :
1. Menimbulkan suasana khusus,
2. Membuat puisi lebih hidup, dan
3. Membuat lebih menarik perhatian.
Ada beberapa macam gambaran angan, yang dihasilkan oleh indra penglihatan (visual imagery), pendengaran (auditory imagery), peraba (thermal imagery), pengecap, pencium, gerak (movement imagery). Gambaran
1. Pengindraan yaitu gambaran penggunaan indra dalam puisi. Misalnya
indra penglihatan, penciuman, perasaan, peraba, dan pendengaran.
2. Perasaan yaitu gambaran perasaan atau suasana hati penyair saat
menulis puisi. Misalnya senang, sedih, susah, bahagia, dan duka, atau
yang lain.
3. Pikiran yaitu gambaran tanggapan penyair yang dituangkan dalam
puisi. Misalnya harapan, gagasan, pendapat, dan lain-lain.
4. Imajinasi yaitu gambaran daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan atau menciptakan gambar-gambar kejadian berdasarkan kanyataan atau pengalama seseorang. Misalnya gambaran pemandangan yang indah sepanjang Bukit Barisan atau pengalaman menjelajah belantara hutan.
Sekarang kita bikib puisi sendiri terus dianalisis sendiri yuk...!
YANG TAK KUDAPATKAN LAGI
Esti Suryani
Tak pernah kubayangkan sebelumnya kuberada ditempat yang begitu asing.
Kehangatan yang kau beri yang selalu memberiku rasa aman, kini telah pergi. Berganti menjadi belaian yang begitu dingin, sedingin ujung malam yang menyelimutiku...
Pada setahun yang lalu ku telah berada disini, disuatu tempat yang dulu belum pernah kuimpikan... ada merah, hitam, dan kelabu yang mengelilingiku.
Pada setahun yang lalu kusangat merindukanmu, merindukan kehangatanmu, merindukan kasih sayangmu, dan merindukan rasa damai yang tak pernah kudapatkan lagi kini darimu.
Sesuatu yang tak pernah kuinginkan adalah suatu kenyataan yang tak mungkin aku tinggalkan. Sesuatu yang tak pernah aku inginkan adalah sesuatu yang harus aku hadapi. Dan sesuatu yang tak aku inginkan adalah sesuatu yang tak pernah bisa berarti. Seperti kerinduanku yang tak bertepi ini.
Bimbinglah aku ya Alloh .... meniti jalan sepi ini, meniti gelap kehidupan ini. Kuterus melangkah dengan kaki berbalurkan doa-doa meski tajam batu menusuk di ujung-ujung kakiku yang berdarah dan penuh nanah. Meski panas terik matahari membakar dan mengelupasan kulit yang semakin hitam dan berdaki ini.
- Surakarta, 5 Pebruari 2011-
Standar Kompetensi
5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung
Kompetensi Dasar
5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman
Indikator
• Mengidentifikasi (majas, rima, kata-kata berkonotasi dan bermakna lambang)
• Menanggapi unsur-unsur puisi yang ditemukan
• Mengartikan kata-kata berkonotasi dan makna lambang
A. Pengertian Puisi Adalah salah satu karya fiksi yang singkat dan padu.
Ciri-ciri puisi dilihat dari segi bentuk atau kebahasaan oleh Herman J. Waluyo di uraikan separti berikut.
1. Pemadatan bahasa. Bahasa dipadatkan agar memiliki kekuatan (ruh). Jadi, meskipun diwujudkan dalam bentuk kata atau frasa, diharapkan kata hasil pemadatan itu memiliki makna yang lebih luas daripada kalimat.
2. Pemilihan kata khas. Kata-kata yang dipilih oleh penyair dipertimbangkan benar dari berbagai aspek dan efek pengucapannya.
3. Kata konkret. Karena bahasa yang digunakan oleh penyair dipadatkan, tak jarang kesulitan untuk menafsirkan makna itu. Karenanya, oleh penyair kata-kata itu diperkonkret sehingga lebih jelas maknanaya bagi pembaca.
4. Pengimajian. Dalam rangka memperjelas makna, penyair menciptakan kata atau susunan kata sehingga dapat membuat kata yang abstrak menjadi lebih konkret.
B. Membahas Puisi
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memahami puisi:
a. Menganalisis melalui unsur-unsur puisi.
Menurut Jabrohim et al. (2003: 34), puisi memiliki dua macam struktur, yaitu struktur fisik dan struktur batin. Unsur-unsur yang termasuk dalam struktur fisik adalah diksi, pengimajinasian, kata kongkrit, majas ( meliputi lambang dan kebiasaan), bersifikasi(meliputi rima dan metrum), tipografi, dan sarana retorika. Struktur batin puisi, meliputi: tema, nada, perasaan, dan amanat.
b. Mambuat parafrasa atau mengubah puisi menjadi paparan atau prosa, yang meliputi dua kegiatan, yaitu:
1. Memberi penanda pertalian makna antarkata, antarbaris, dan
antarbait (memberi atau menambah kata atau imbuhan yang
diperlukan)
2. Mencari makna setiap kata yang diperlukan
Berikut ini langkah-langkah memparafrasakan puisi.
1. Pahami puisi yang akan diparafrasakan. Baca dan pahami kalimat-
kalimat puisi! Carilah hubungan antarunsurnya!
2. Temukan adanya penyimpangan dan keunikan aspek kebahasaan pada
puisi yang di parafrasakan! Dalam hal ini, kita harus menguasai
berbagai konvensi bahasa, seperti kosa kata, ejaan dan tata bahasa.
3. Tulis kembali puisi yang akan diparafrasakan dalam bentuk baru.
c. Menganalisis berdasarkan gambaran pengindraan, perasaan, pikiran, dan imajinasi. Gambaran-ganbaran itu disebut citraan (imagery).
Menurut Rahmat Djoko Pradopo.
Tujuan citraan ini adalah :
1. Menimbulkan suasana khusus,
2. Membuat puisi lebih hidup, dan
3. Membuat lebih menarik perhatian.
Ada beberapa macam gambaran angan, yang dihasilkan oleh indra penglihatan (visual imagery), pendengaran (auditory imagery), peraba (thermal imagery), pengecap, pencium, gerak (movement imagery). Gambaran
1. Pengindraan yaitu gambaran penggunaan indra dalam puisi. Misalnya
indra penglihatan, penciuman, perasaan, peraba, dan pendengaran.
2. Perasaan yaitu gambaran perasaan atau suasana hati penyair saat
menulis puisi. Misalnya senang, sedih, susah, bahagia, dan duka, atau
yang lain.
3. Pikiran yaitu gambaran tanggapan penyair yang dituangkan dalam
puisi. Misalnya harapan, gagasan, pendapat, dan lain-lain.
4. Imajinasi yaitu gambaran daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan atau menciptakan gambar-gambar kejadian berdasarkan kanyataan atau pengalama seseorang. Misalnya gambaran pemandangan yang indah sepanjang Bukit Barisan atau pengalaman menjelajah belantara hutan.
Sekarang kita bikib puisi sendiri terus dianalisis sendiri yuk...!
YANG TAK KUDAPATKAN LAGI
Esti Suryani
Tak pernah kubayangkan sebelumnya kuberada ditempat yang begitu asing.
Kehangatan yang kau beri yang selalu memberiku rasa aman, kini telah pergi. Berganti menjadi belaian yang begitu dingin, sedingin ujung malam yang menyelimutiku...
Pada setahun yang lalu ku telah berada disini, disuatu tempat yang dulu belum pernah kuimpikan... ada merah, hitam, dan kelabu yang mengelilingiku.
Pada setahun yang lalu kusangat merindukanmu, merindukan kehangatanmu, merindukan kasih sayangmu, dan merindukan rasa damai yang tak pernah kudapatkan lagi kini darimu.
Sesuatu yang tak pernah kuinginkan adalah suatu kenyataan yang tak mungkin aku tinggalkan. Sesuatu yang tak pernah aku inginkan adalah sesuatu yang harus aku hadapi. Dan sesuatu yang tak aku inginkan adalah sesuatu yang tak pernah bisa berarti. Seperti kerinduanku yang tak bertepi ini.
Bimbinglah aku ya Alloh .... meniti jalan sepi ini, meniti gelap kehidupan ini. Kuterus melangkah dengan kaki berbalurkan doa-doa meski tajam batu menusuk di ujung-ujung kakiku yang berdarah dan penuh nanah. Meski panas terik matahari membakar dan mengelupasan kulit yang semakin hitam dan berdaki ini.
- Surakarta, 5 Pebruari 2011-
Tentang Esti
Keseharian disibukkan dengan membimbing anak-anak didiknya dan 3 anak di rumahnya yang lapang di Sukoharjo. Setelah menyelesaikan pendidikan S2 UNS digunakan waktunya untuk kegiatan-kagiatan karya dan penikmat seni dan sastra. Baginya hidup sebuah keikhlasan dan tanggungjawab yang ternyata mampu jadi teman setia untuk setiap langkah-langkahnya.
15 comments:
berhenti berharap
aku tak percaya lagi
akan guna matahari
yang dulu mampu terangi
sisi gelap hati ini
aku berhenti berharap
hingga waktu datang gelap
sampai nanti suatu saat
tak ada cinta ku dapat
kenapa ada derita
jika bahagia tercipta
kenapa ada sang hitam
bila putih menyenangkan
kenapa aku tercipta
bila akhirnya kau memilih dia
tinggalah aku disini
tersudut menunggu mati
tapi tetaplah berhati-hati
ini hanya sebuah puisi
cerita dan perasaan yang asli
masih terkunci di dalam hati
Penyesalan
Di malam yang sunyi dan sepi
Aku ber sujud dan menghadap-Mu
Dengan penuh rasa malu
Kutundukkan wajahku
Di saat aku sedih dan ada masalah
Aku selalu mengingat-Mu
Disaat ku bahagia
Kadang ku lupa pada-Mu
Begitu banyak dosa yang ku buat
Ya Allah maafkan kesalahanku
Aku menyesal dengan perbuatanku
Yang ku buat selama hidupku
Berikan kemudahan dalam usahaku menuju kepadamu
Berikan cahaya hati untuk menyatu denganmu
Berikan petunjuk untuk segala daya upayaku
Engkau tahu segala yang diperbuat oleh mahlukMu
Diriku berserah diri dengan usaha terbaikku
Walaupun ku tahu aku masih jauh dari dirimu Ya Tuhanku
Bayu Agus Mustofa... @ bagus juga puisi kamu, jempol ya... perasaan yang iba muncul tapi ada pemikiran bagus tentang introspeksi diri dan motivasi.
Immas Gusti...@ curhat paling aman dan benar hanya kepadaNya.... puisimu lebih bagus dari puisiku... hebat deh...
ANAK-ANAK PEMINTA
Dingin menghampiri tubuhnya malam ini
Dan siang tadi tlah membakar raganya
Berjalan di pinggiran jalan
Mengadahkan tangan di balik kaca mobil
Senyum bibirnya tetap mengembang
Entah bagaimana caranya ia lakukan
Menerima kandasnya hidup
Dikerumunan kehidupan gemerlap kota
Namun apalah arti dirinya
Dimata para sang penguasa
Mungkin hanya satu yang ia inginkan
Menikmati indahnya bangku pendidikan
hati tergores melihat mereka
Namun apa yang bisa ku lakukan
Hanya duduk manis dan tertawa
Sesal ku rasakan
Rasa ketidak berdayaan
Maafkan aku Tuhan.....
iya bu..
makasih banget...
aku tadi lega banget pas baca puisi itu..
udah tdk ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati...!!!
PETUALANG CINTA
Akulah petualang cinta
Karna perjalanan jauhku
Kini aku buta
Karna perjalanan jauhku
Kini aku tuli
Karna perjalanan jauhku
Aku hilang suara
Karna perjalanan jauhku
Kini aku luka
Dan karna perjalanan jauhku
Kini aku sendiri
Kebutaanku membuatku tak bisa melihat
Aku juga tak bisa mendengar
Lidahku pun tak mampu berkata cinta
Dan aku tahu
Jika kau mengobati kelukaanku
Menemani kesendirianku
Semua akan kembali utuh untukmu
Lalu akukan berkata kepadamu
Aku tak lagi sempurna
Tapi akukan mencintaimu
Dengan kesempurnaan cinta yang kumiliki
Dewi fitria@ puisi kamu bagus... menimbulkan rasa prihatin... bener jg katamu. Ada pemikiran gimana caranya bisa mbantu mereka ya...
Alfian@ Ada semacam rasa kagum untuk segera menata diri biar masa lalu yang tak bermanfaat dapt berubah dengan masa-masa yang bermanfaat dan menenangkan hati.
Muka Dua
Berawal dari manisnya mulutmu
Ku terkagum dengan sosokmu
Kau yang selalu membuatku bangkit
Kau yang selalu mendukungku
Ternyata kau tak lebih dari belatung
Hey kau muka dua
Aku sudah membuka topengmu
Telanjangkan kau di atas dosa-dosamu
Membawa sejarah yang sesungguhnya
Sungguh, kau berada dalam keterpurukan
Tak ada wangi-wangian cahaya
Yang ada hanyalah bau dirimu sendiri
Maaf harus ku katakan,
Kau adalah belatungku
Beriku waktu untuk benahi jiwa
Menyapu segala kesalahanmu di atas pasir
Menggoreskan ketulusanmu diatas batu
Membuka hatiku bahwa kau adalah diriku
written by : http://saya-sembilan9.blogspot.com/2010/06/muka-dua.html
JERITAN RAKYAT KECIL
Dengan kemeja yang membalut tubuhnya
Dasi yang melingkar di lehernya
Dan bunyi sepatu yang menggetarkan jiwa
Mobil yang tersusun rapi di Istana megahnya
Istana yang beralaskan permadani
Tirai-tirai yang melambaikan sayapnya
Seakan-akan dunia miliknya
Dia dalah seseorang yang telah memperdaya kita
Seseorang yang mengakui sebagai wakil rakyat
Seseorang yang telah memakan harta rakyat jelata
Kau umbarkan hawa nafsumu
Namun, namun apa balas jasa kalian ?
Kalian semakin menjadi-jadi
Upah para wakil rakyat melambung
Sedangkan,, sedangkan rakyat jelata menangis
Menangis karena ulah kalian !
Menangis karena harta yang telah kau raib
Para wakil rakyat..
Palingkan wajahnu ke tanah, ke bumi kau berpijak
Dengarlah seruan rakyat kecil
Peganglah kayu kuat-kuat
Sebelum kau hidup di balik jeruji
Hidup yang penuh keterpurukan
Para wakil rakyat..
Dengarlah jeritan rakyat kecil
Pajak yang sesungguhnya untuk pembangunan negeri
Dana yang selayaknya untuk subsidi para rakyat
Kau imbas begitu saja !
Sadarlah para wakil rakyat !!
Tuhan akan murka
Sudah saatnya kau lelah
Kau akan dihadapkan dalam sebuah lingkaran meja
Yang akan menujukanmu dalam ruangan yang senyap
Tembok yang beralaskan besi
Kau merintih, mengaharap, mengiba ke pangkuan Tuhan
Kau terisak penuh tangis
Namun itu hanyalah suratan palsu
Wahai para wakil rakyat..
Hidup tak selalu bergeming pada kenikmatan
Sudah saatnya kau lelah !
Negeri ini akan hancur,
Bila kau tetap tak berpendirian
Ubah mata batin kalian!
Kehadapan kami, para rakyat jelata.
Analisis :
a. Tema :
Ketidakadilan para wakil rakyat.
b. Imajinasi :
Para wakil rakyat yang telah memakan harta para rakyat akan terjatuh dalam lubang keterpurukan.
c. Pemikiran :
Para wakil rakyat mementingkan kenikmatannya tidak harus dengan merampas hak milik para rakyat.
d. Perasaan :
Susah.
Vicky@ bener juga... orang paling bijaksana tu ... orang yang tahu apa yang harus dilakukan manakala dihadapkan pada dua sisi jalan yang berliku tanpa harus menghakimi sisi yang lain.
Yustisiana@ Yuniornya pakar kimia ternyata pandai juga berpuisi... jempol ya. Analisisnya oke bgt sayang...
Hanya Sekedar Mengingatkan
Tuhan…
Satu kata yang penuh arti
Satu kata yang member hidup
Zat yang tidak kita ketahui adanya
Namun,percayalah kawan DIA ada !
Selalu mengikuti,mendengar,dan melihat
Kehidupan di dunia ini
Tak pernah hilang
Dan tak pernah lekang
Namun,pikirkanlah sejenahk kawan
Apakah kau sadar dengan tingkahmu
Tanya pada hatimu
Biarkan hatimu sejenak bicara
Sejenak berfikir…
Sesuaikah semua dengan keinginan-NYA
Masih bisakah tertawa mendengar nurani bicara
Jangan cekam hatimu
Jangan bohongi perasaanmu
Biarkan nurani mengungkapkan kekecewaannya
Dengar rintihannya kawan
Lihatlah dirimu pada tirta yang menghanyutkan
Renungkanlah…Tundukkanlah…
Hal yang tidak pernah kau pikirkan
Ingatlah kawan !
Hanya sekai merasakan hidup
Tak ada guna untuk menyia - nyiakan
Hanya sekedar mengingatkan
Semua belum berakhir
Suara kecil jarum jam masih terdengar
Kita sama – sama belajar,belajar memahami hidup
Hidup yang penuh perjalanan
Percayalah,kita bisa lebih baik dari ini
Analisis :
a. Perasaan
b. Pikiran
Mengingatkan bahwa kita hidup pasti punya kesalahan dan memberi motivasi untuk merubah semuanya menjadi lebih baik dari sebelumnya karena semuanya belum terlambat.
c. Imajinasi
Menggambarkan tentang Tuhan/Allah yang selalu mengawasi perbuatan kita dan menggambarkan bahwa belum telat untuk membenahi semuanya.
d. Tema
Motivasi untuk merubah diri.
IBU
23/05/2011
Dengan kasihmu engkau selalu temaniku
Dengan cintamu engkau selalu peluk aku
Dengan cucuran keringatmu
Engkau pertahankan setiap helak nafasku
Engkau pertaruhkan jiwa ragamu
Demi tiupkan nafas dalam ragaku
Kerikil-kerikil tajam selalu engkau lalui
Tanpa hiraukan sakit yang engkau rasa
Setapak demi setapak engkau arungi dunia ini
Tiada peduli siang maupun malam
Demi tuk mencari setitik lentera
Yang terangkan disetiap langkahku
Hanya bait-bait do'a yang mampu ku hadiahkan
Tuk ungkapkan rasa cinta dan sayangku
Karena engkau lah aku ada disini
Karena engkau lah aku tahu arti hidup
Oh ibu........
Tanpa tanganmu ku takkan mampu tuk berdiri
Tanpa tutur katamu ku takkan ada tongkat
Tanpa belaianmu ku takkan bisa langkahkan kaki
Sangat bermanfaat sekali, silahkan juga kunjungi :
1. Mengidentifikasi Unsur Bentuk Puisi Lengkap
2. Kumpulan materi pelajaran SD, SMP, SMA, Contoh Soal lengkap dengan jawaban (www.materipelajar.com)
Posting Komentar